Pengikut

Sabtu, 28 Desember 2019

Review Pangeran Cilik - Antoine De Saint-Exupéry

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's blog. Kali ini aku akan mereview novel yang kubeli di teman bookstagramku kak @welldonemusthofa dan @bukuoriginalcom yang berjudul PANGERAN CILIK. Berikut foto bukunya:

Novel PANGERAN CILIK ini memiliki judul asli Le Petit Prince yang ditulis oleh Antoine De Saint-Exupéry pada tahun 1943, diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Henri Chambert-Loir dan diterbitkan pada tahun 2011 oleh PT Gramedia Pustaka Utama, punyaku ini cetakan keduabelas, April 2019. Aku sudah lama mencari buku ini di toko buku namun tak menemukannya, akhirnya dapat di sale nya kak @welldonemusthofa feat @bukuoriginalcom. 

Novel PANGERAN CILIK ini menceritakan Pangeran Cilik datang ke Bumi dan dia sampai di padang pasir, bertemu dengan tokoh aku. Pangeran Cilik meminta tolong tokoh aku untuk digambarkan seekor domba dan juga makanannya. Pangeran Cilik tinggal di sebuah planet kecil dengan gunung berapi dan bunga mawar, serta pohon baobab. Matahari di planet tempat tinggalnya terbenam empat puluh tiga kali dalam sehari. Pangeran Cilik sebelum tiba di Bumi telah mengunjungi enam planet yang aneh dengan penduduk sangat sedikit (satu orang tiap planetnya). Planet-planet tersebut ada yang dihuni seorang raja, seorang sombong, seorang pemabuk, seorang pengusaha, seorang penyulut lentera, dan seorang ahli ilmu bumi. Setiap planet yang dikunjungi Pangeran Cilik memberikan pelajaran hidup dan pertanyaan aneh di benaknya. Pangeran Cilik pergi ke Bumi atas rekomendasi penghuni planet keenam, seorang ahli ilmu bumi. 

Novel PANGERAN CILIK ini memiliki alur maju mundur. Menarik untuk dibaca segala macam usia, karena pilihan katanya baik dan mudah dipahami, serta banyak ilustrasi menarik dan berwarna. Novel ini memberikan pelajaran tentang kehidupan, juga bukunya yang ringan sehingga mudah dibawa ke mana saja. Aku tahu tokoh Pangeran Cilik ini dari acara televisi Korea favoritku, Running Man, pernah melakukan misi di tempat wisata yang di tempat itu ada patung Pangeran Cilik. Sehingga aku tertarik dan berusaha mencari novelnya. 

"Kekuasaan berasaskan akal." (Exupéry, A., 2019: 46)
"Mengadili diri sendiri lebih sulit daripada mengadili orang lain. Jika kamu berhasil, berarti kamu betul-betul orang yang bijaksana." (Exupéry, A., 2019: 47) 

Novel ini kurekomendasikan untuk teman-teman yang suka genre fiksi slice of life.

Sekian postingan kali ini, sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Rabu, 27 November 2019

Review Buku Silly Gilly Daily (Naela Ali)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku hadiah ulang tahunku dari sepupuku mbak Wulan yang berjudul Silly Gilly Daily. Berikut foto bukunya:
Buku Silly Gilly Daily ini ditulis oleh Naela Ali pada tahun 2018, dan diterbitkan oleh Penerbit POP & Ice Cube, imprintnya Penerbit KPG, masih bagian dari PT Gramedia, Jakarta. Buku ini menceritakan keseharian seorang Gilly, perempuan fresh graduate jurusan Seni dan Desain berusia 22 tahun. Gilly suka menggambar, membaca buku, mendengarkan lagu, menonton film, dan dia suka tidur-tiduran tanpa melakukan apapun (kalau istilah kita sekarang adalah 'rebahan' atau 'mager').

Buku Silly Gilly Daily ini menggunakan bahasa Inggris meskipun penulisnya adalah orang Indonesia. Bahasa Inggris di dalam buku ini baik dan tidak sulit untuk dipahami, aku yang tak terbiasa membaca buku cerita atau novel berbahasa Inggris, saat membaca buku ini rasanya menyenangkan. Mungkin karena tokoh Gilly ini lumayan berhubungan denganku, suka membaca buku serta ke toko buku, juga suka makan yang manis-manis dan minum yang hangat-hangat saat cuaca dingin. 

Buku Silly Gilly Daily ini tak mencantumkan ada berapa bab, namun di antara cerita keseharian Gilly ada beberapa kalimat yang menarik, seperti:
1. "One day, I want to Be SupeR - dupER - RicH So I CaN BuY all the Books iN the woRLd & maKe my own LiBRaRy." (dari bukunya begini)
2. "I tRy To ALWAYS BE PRODUCTIVE BUT sometimes I'm NoT and that's OKAY." (dari bukunya begini)  
3. "People will alwaYs Have something to Say. It's important that you always stay TRUE to YOURself." (dari bukunya begini)

Buku Silly Gilly Daily ini menarik sekali buatku karena semua halamannya berwarna dan bergambar, bukunya mirip dengan NKCTHI dari segi cover dan tebalnya. Buku ini kurekomendasikan untuk teman-teman yang baru menginjak dunia fresh graduate.

Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.   

Selasa, 19 November 2019

Review Buku Survival Guide Book for Girls: Saving vs Shopping (Lita Iqtianti)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku yang kubeli dari teman bookstagramku, kak @welldonemusthofa, yang berjudul Survival Guide Book for Girls: Saving vs Shopping. Berikut foto bukunya:


Buku Survival Guide Book for Girls: Saving Vs Shopping ini ditulis oleh Lita Iqtianty dan diterbitkan oleh Penerbit Bhuana Ilmu Populer pada tahun 2017. Buku ini satu dari tiga seri Survival Guide Book for Girls, masih ada 2 judul lagi kalau tidak salah Love & Dating dan Beauty & Health.

Buku ini berisi tentang mengatur gaji, merencanakan keuangan, menabung, investasi, kartu kredit, tips-tips berhemat serta belanja dengan bijak, juga ada tentang perencanaan piknik. Menarik banget buatku karena aku memang suka menabung dan belanja. Hehehe. Apalagi buku ini penuh warna dan ilustrasi menarik dengan pilihan kata yang enak dibaca.

Dalam buku ini ada pembagian pengeluaran bulanan, misalnya untuk kebutuhan primer (sehari-hari) 50% dari penghasilan, 20% tabungan/investasi, serta 30% untuk bersenang-senang.  Oh iya, buku ini juga memberikan tips-tips menabung seperti the power of amplop putih (penghasilan dibagi ke beberapa amplop sesuai kebutuhannya), recehan, menabung dari dua puluh ribuan, menabung berdasarkan tanggal, dan menabung kembalian.  Ada juga tips belanja bijak dengan cara membandingkan harga, memanfaatkan diskon, membawa uang cash,update informasi diskon, dan beli barang second. 

"Zaman modern seperti sekarang, istilah yang lebih tepat sih "disiplin pangkal kaya". Disiplin yang bisa membuat kita seperti merasa mendapatkan uang kaget!" (Iqtianti, L.,2017, hal. 48)
 
Selama ini aku hanya menabung saja dan jumlahnya malah lebih banyak dari 20% tapi untuk senang-senang dan kebutuhan primer tak sesuai buku ini. Aku pribadi menggunakan tips yang menabung recehan dan uang kembalian, juga memakai yang amplop tapi amplopnya kuganti dengan dompet seperti di foto ini. Aku sendiri sudah menerapkan yang membandingkan harga, memanfaatkan diskon, membawa uang cash, dan beli barang second. Hanya saja belum bisa seimbang antara menabung dan belanja karena aku tak punya penghasilan tetap, jadi belum bisa merencanakan keuanganku. Tapi waktu aku magang di Jakarta dan mendapat gaji tetap tiap bulannya, aku bisa merencanakan dan membagi-bagi sesuai kebutuhan.

Aku rasa buku ini tepat untuk anak muda yang baru fresh graduate dan menginjak dunia kerja. Juga untuk perempuan yang ingin berhemat.

Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jumat, 01 November 2019

Review buku THE BOOK OF IKIGAI - Ken Mogi Ph.D

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku hadiah ulang tahunku dari ibuku yang berjudul THE BOOK OF IKIGAI. Berikut foto bukunya:

Buku THE BOOK OF IKIGAI ini merupakan buku terjemahan berbahasa Indonesia, versi aslinya berjudul The Little Book of IKIGAI, ditulis oleh Ken Mogi, Ph.D , diterbitkan pertama di UK tahun 2017. Kemudian buku ini diterjemahkan oleh Nuraini Mastura dan diterbitkan oleh Penerbit Noura Books pada tahun 2018, punyaku ini cetakan ke-3 bulan April 2019. Aku diberikan buku ini sebagai hadiah ulangtahunku yang ke 24 dari ibuku, belinya di toko buku Togamas Supratman langgananku dari SMP. Aku minta buku ini untuk hadiah karena buku ini salah satu wishlistku yang selalu ingin kubeli namun belum bisa karena uangku selalu kurang.

Buku THE BOOK OF IKIGAI ini buku non fiksi tentang IKIGAI, singkatnya adalah filosofi/alasan hidup orang Jepang untuk lebih bahagia, panjang umur, hidup seimbang. Benar-benar merasakan menyenangkan dan memaknai kehidupan. Ada Lima Pilar Ikigai,yaitu:
Pilar 1 : Awali dengan Hal yang Kecil
Pilar 2 : Bebaskan Dirimu
Pilar 3 : Keselarasan dan Kesinambungan
Pilar 4 : Kegembiraan dari Hal-hal Kecil
Pilar 5 : Hadir di Tempat dan Waktu Sekarang

Buku ini memuat contoh-contoh dengan berbagai profesi orang Jepang agar pembaca mudah memahami apa itu IKIGAI. Dalam buku ini juga terdapat berbagai kisah dan pengetahuan tentang sejarah Jepang, kepercayaan di Jepang, dan hal-hal yang membuat kenapa masyarakat Jepang benar-benar hidup sehat, tepat waktu, perhatian, teratur, dan lain-lain.

"Wujudkan kegembiraan dari melakukan hal-hal kecil, maka Anda juga dapat mengawali ikigai Anda di pagi hari." (Mogi, Ken. 2019, hal.34)

Buku ini kurekomendasikan untuk semua orang yang ingin menjalankan hidup menjadi lebih bahagia, lebih seimbang, dan panjang umur.

Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Jumat, 04 Oktober 2019

Review Novel Mayat dalam Perpustakaan - Agatha Christie

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview novel detektif yang ditulis oleh Agatha Christie yang berjudul Mayat dalam Perpustakaan. Aku membelinya di teman bookstagramku, kak @dereizen. Berikut foto novelnya:
Novel Mayat dalam Perpustakaan karya Agatha Christie ini adalah versi terjemahan dalam bahasa Indonesia, memiliki judul asli "THE BODY IN THE LIBRARY". Novel ini ditulis pada tahun 1941, lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Joyce K. Isa dan diterbitkan oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Novel yang kubeli ini cetakan kelima, April 1996.

Novel ini menceritakan tentang penemuan mayat gadis muda di perpustakaan pribadi milik Kolonel Bantry. Seluruh orang di rumah Kolonel Bantry panik, termasuk Kolonel Bantry, karena mereka sama sekali tak pernah melihat korban ada di desa mereka. Kolonel Bantry lalu menghubungi Polisi Palk, polisi itu menghubungi Inspektur Slack. Nyonya Bantry menghubungi Jane Marple, seorang wanita yang dikenal Nyonya Bantry dan sudah terkenal dalam membahas dan memecahkan kasus pembunuhan. Kolonel Melchett, kepala polisi di daerah itu juga turun ke kasus itu. Di desa lain, ada laporan kehilangan perempuan datang dari Raymond. Raymond melaporkan Ruby Keene, sepupu Josie yang hilang. Lalu laporan tersebut sampai hingga ke tempat kasus mayat dalam perpustakaan tersebut. Maka segeralah kasus tersebut ditelusuri, mencari saksi yang terlibat atau pernah bertemu dengan korban, hingga sampai ke keluarga Jefferson dan terlibat kisah anggota keluarga Jefferson yang berhubungan dengan kasus ini. Lalu ditemukan juga korban kedua, Pamela. Kasus pembunuhan Pamela ini juga berhubungan dengan kasus mayat di perpustakaan Kolonel Bantry.

Novel Mayat dalam Perpustakaan ini pertama kali kubaca saat aku SMA, aku membaca novel ini di perpustakaan sekolahku. Namun karena belum tamat, aku jadi penasaran, mencari-cari novel ini di toko buku juga tak ada, hingga akhirnya aku menemukan ada di instagramnya teman bookstagramku, kak @dereizen, langsung kubeli.

Novel ini menarik dari segi cerita detektif, pembaca dituntun untuk mengikuti alur cerita, tokoh-tokohnya saling berhubungan satu sama lain, perlahan-lahan penulis memberikan petunjuk dan penemuan barang bukti untuk kasus ini. Yang membuatku sangat suka dengan novel ini adalah misterinya kuat sekali, aku bahkan saat membaca novel ini benar-benar terkecoh. Endingnya di luar perkiraanku dan pelakunya di luar tebakanku. Namun ada kata-kata yang agak menggangguku, sih, seperti "Astagfirullah" dan "Alhamdulillah". Mungkin penerjemah mengambil kata tersebut untuk menyesuaikan dengan keadaan di Indonesia, tapi menurutku sih aneh, karena novel dan tokohnya berlatar belakang barat.

Novel ini kurekomendasikan untuk teman-teman yang suka genre misteri, terutama cerita detektif.

Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kamis, 22 Agustus 2019

Review Buku/Komik Simple Thinking about Blood Type 1 (Park Dong Sun)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku/komik yang baru selesai kubaca, yang berjudul Simple Thinking about Blood Type (ini yang no 1, katanya sih ada 4 nomor).
Berikut fotonya:
Buku Simple Thinking about Blood Type ini ada 4 nomor, yang kupunya ini nomor 1, beli di teman bookstagramku, kak dereizen. Buku ini ditulis oleh Park Dong Sun pada tahun 2009 dan diterbitkan di Korea tahun 2013, setelah itu diterjemahkan oleh Achie Linda kemudian diterbitkan oleh Penerbit Haru. Yang kupunya ini cetakan ketujuh, Juni 2014. Buku ini memiliki 4 bagian, setiap bagian memiliki kurang lebih 23 sub bagian, dengan total halaman seluruhnya adalah 258 halaman (kalau sama riwayat penulis jadi 259). Bagian 1 yaitu Mengetahui Sifat Seseorang Melalui Golongan Darah, bagian 2 yaitu Hubungan Sosial Antargolongan Darah, bagian 3 yaitu Cerita Seru Golongan Darah, dan bagian 4 yaitu Diary Bergambar Si Cowok Gila.

"Sifat seseorang ditentukan oleh perbedaan jenis kelamin, tempat tinggal, agama, kondisi ekonomi, dan juga golongan darahnya. Buku ini tidak sepenuhnya benar, tetapi selama lima tahun menulis buku ini, buku ini membantuku dalam bergaul dengan orang lain dan memahami sifat seseorang." (Sun, Park. 2009: 6).

Buku ini menarik buatku karena halamannya penuh warna dan ilustrasinya lucu-lucu, ya karena buku ini termasuk web comic, sih. Komik yang ada di website/situs. Penulis juga menyampaikan dengan kalimat yang singkat, padat, jelas, serta membuat mudah pembaca untuk memahami buku ini. Lalu buku ini mengandung humor di setiap gambarnya, dijamin tak akan bosan membacanya dan malah tertawa terus. Lalu ada juga tentang hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat sekarang, terutama percintaan dan hutang, benar-benar jleb dan sesuai (menurutku sih yang 2 hal ini sesuai sampai jleb).

Aku pertama kali tahu buku ini dari teman kuliahku, Nadya Syifa. Namun kami tidak sepenuhnya percaya karena penulisnya juga telah berpendapat bahwa buku ini tidak sepenuhnya benar.  Aku menginstall aplikasi LINE WEBTOON agar bisa membaca komik ini (karena waktu itu aku hanya baca sekilas di kelas saat menunggu dosen datang). Lalu saat aku sudah tamat membacanya di webtoon, aku bingung mau beli buku ini atau tidak setiap pergi ke toko buku, mengingat buku ini lumayan mahal buatku, ditambah wishlist/ buku yang kuinginkan banyak namun uang selalu belum cukup. Akhirnya aku membeli ini dari teman bookstagramku saat harganya sudah turun.

Buku ini kurekomendasikan untuk teman-teman yang suka ingin tahu tentang sifat melalui golongan darah atau yang suka humor.

Sekian postingan kali ini, sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Minggu, 18 Agustus 2019

Review buku BICARA ITU ADA SENINYA - OH SU HYANG

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku non fiksi yang berjudul BICARA ITU ADA SENINYA. Buku ini kubeli dari teman bookstagramku, kak welldonemusthofa feat buku original.com . Berikut foto bukunya:

Buku BICARA ITU ADA SENINYA ini ditulis oleh OH SU HYANG, ini versi Indonesianya, judul aslinya THE SECRET HABITS TO MASTER YOUR ART OF SPEAKING. Buku ini ditulis tahun 2016, lalu diterjemahkan oleh Asti Ningsih dan diterbitkan oleh Penerbit Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia pada tahun 2018, yang kupunya ini cetakan keenam bulan Januari 2019.

Buku BICARA ITU ADA SENINYA ini cukup tebal, mengandung 5 bab, total halamannya ada 238 halaman, setiap babnya mengandung 7-10 bagian. Bab I tentang Perbedaan Juara 1 dan Juara 2 Terletak Pada Ucapannya, Bab II tentang Pintar Mendengar, Pandai Berbicara, Bab III tentang Ucapan yang Membuat Lawan Bicara Memihak Kita, Bab IV tentang Beratnya Ucapan Ditentukan Oleh Dalamnya Isi, dan Bab V tentang Suara Bagus Bukan Bawaan Dari Lahir. Buku ini mengulas segala hal tentang berbicara dalam berbagai profesi, penulis memberi contoh orang-orang terkenal pada setiap profesi itu. Buku ini juga memberikan beberapa tips dalam wawancara, presentasi, promosi produk, membawakan acara, dan lain-lain.

Oh iya, karena buku ini ditulis oleh orang Korea, makanya penulis banyak memberi contohnya adalah orang Korea yang terkenal pada setiap profesi, juga drama Korea yang telah mendunia. Aku sendiri yang memang suka menonton acara Korea dan drama Korea jadi nyambung begitu.

Berikut adalah beberapa kutipan yang paling kusuka dari setiap bab:
1. "Hidup akan berubah jika pemikiran berubah. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa perilaku penting dalam kehidupan. Hidup akan berubah jika perilaku berubah. Keduanya benar. Jangan abaikan bahwa ucapan pun memiliki porsi yang sama pentingnya dengan pikiran dan perilaku." (Hyang, Oh. 2018: hlm. 35)
2. "Sikap mendengarkan keluhan dan kegelisahan lawan bicara akan mendekatkan pembicara dan pendengar dalam waktu singkat." (Hyang, Oh. 2018: hlm. 61)
3. "Menerapkan trik marketing dalam ucapan akan membantu dalam kehidupan sehari-hari dan tentunya dalam kehidupan sosial." (Hyang, Oh. 2018: hlm. 102)
4. "Seorang pekerja lepas harus bisa fleksibel menguba pekerjaan utamanya menjadi pekerjaan sampingan." (Hyang, Oh. 2018: hlm. 161)
5. "Bila kita ingin seseorang menyukai kita, kita harus mau mendengarkan bagaimana perasaan orang itu dan apa yang diinginkannya. Kalau sudah begitu, orang itu pasti akan menyukai kita." (Yu Jae Suk/Yu Jae Seok dalam Hyang, Oh. 2018: hlm. 221)

Buku ini cocok untuk mahasiswa khususnya jurusan Komunikasi atau Bahasa, juga cocok untuk pekerja yang pekerjaannya berhubungan dengan aspek berbicara.

Sekian postingan kali ini, sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selasa, 06 Agustus 2019

Review Buku SENI HIDUP MINIMALIS - FRANCINE JAY

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku yang baru selesai kubaca, berjudul "SENI HIDUP MINIMALIS" karya FRANCINE JAY.

Buku SENI HIDUP MINIMALIS Petunjuk Minimalis Menuju Hidup yang Apik, Tertata, dan Sederhana ini ditulis oleh FRANCINE JAY pada tahun 2010, 2016, ini buku terjemahan yang diterjemahkan oleh Annisa Cinantya Putri,diterbitkan oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2018 (yang punyaku cetakan keempat April 2019), judul aslinya adalah THE JOY OF LESS A Minimalist Guide to Declutter, Organize, and Simplify. Buku ini kubeli dari teman bookstagramku, kak @welldonemusthofa. Berikut foto bukunya:

Buku ini memiliki 4 bagian, yaitu dasar pemikiran, streamline, ruangan ke ruangan, dan cara hidup. Setiap bagiannya memiliki 2 sampai 10 bab. Pada bagian satu: dasar pemikiran, kita akan membuat beberapa pemikiran sebagai berikut (dengan bahasa yang lebih mudahnya): mengenali kegunaan barang, kita bukan barang kita, sedikit barang = sedikit stress, sedikit barang = lebih merdeka, melepaskan keterikatan dengan barang, jangan memiliki barang yang tidak kita ketahui gunanya, menikmati ruang, menyukai tanpa memiliki, bahagia dengan cukup, dan hidup sederhana. Pada bagian dua: streamline. Streamline ini adalah sebuah metode yang terdiri dari sepuluh teknik, yaitu: Startover - Mulai dari awal, Trash, treasure, or transfer - Buang, simpan, atau berikan, Reason for each item - Alasan setiap barang, Everything in its place - Semua barang pada tempatnya, All surfaces clear - Semua permukaan bersih, Modules - Ruang, Limits - Batas, If one comes in, one goes out - Satu masuk, satu keluar, Narrow down - Kurangi, dan Everyday maintenance - Perawatan setiap hari. Pada bagian tiga: ruangan ke ruangan, kita akan mempelajari tentang membersihkan/meminimaliskan setiap ruangan di rumah, yaitu: ruang keluarga, ruang tidur, ruang pakaian, ruang kerja, dapur dan ruang makan, kamar mandi, ruang penyimpanan, hadiah/barang peninggalan/barang kenangan. Pada bagian empat: Cara Hidup, kita akan memulai hidup minimalis dengan praktik mulai di keluarga dan masyarakat serta alam.

Buku ini diterjemahkan dengan bahasa yang baik, sehingga pembaca akan mudah paham. Ada beberapa kalimat yang menarik perhatianku, yaitu:
1. "Membatasi barang yang kita beli dan berfokus hanya pada hal-hal esensial adalah cara terbaik untuk meminimalisasi dampak konsumsi kita." (Jay, F. 2018: hlm. 46)
2. "Setiap kali ada barang baru, barang lama yang serupa harus dikeluarkan." (Jay, F. 2018: hlm.84)
3. "Hal paling menyenangkan dari cara hidup minimalis adalah manfaatnya langsung terasa." (Jay, F. 2018: hlm.93)
4. "Ketika menghadirkan pakaian baru, pakaian lama harus dikeluarkan-pakaian yang tak lagi dianggap ngetren, tidak bisa dikenakan, atau tidak kita sukai lagi." (Jay, F. 2018: hlm. 135)
5. "Memberi wadah pada semua barang dan memastikan Semua Barang pada Tempatnya adalah satu-satunya cara terbaik untuk menjaga kerapian meja". (Jay, F. 2018: hlm. 146)
6. " Cara terbaik untuk mengurangi konsumsi adalah membeli hanya yang kita butuhkan." (Jay, F. 2018: hlm.242)

Buku ini kurekomendasikan untuk teman-teman yang ingin memulai hidup minimalis dan membuat rumah menjadi lebih rapi dan bersih.

Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kamis, 18 Juli 2019

Review buku Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku yang berjudul Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI). Berikut foto bukunya:
Buku NKCTHI ini kubeli dari teman bookstagramku, kak Welldonemusthofa dari Bekasi. Buku NKCTHI ini ditulis oleh Marchella FP dan dicetak oleh PT. Gramedia, Jakarta. Buku yang kupunya ini cetakan pertama di tahun 2019 dengan cover baru berwarna cokelat, yang cetakan tahun sebelumnya berwarna biru tua.

Buku NKCTHI ini menceritakan kisah seorang ibu bernama Awan yang menuliskan surat untuk masa depan, untuk anaknya. Bab dari buku ini ada Pagi, Siang, Sore, dan Malam, di mana yang setiap bab itu terdapat banyak halaman dengan kata-kata tentang kehidupan, berawal dari tahun 2016 hingga tahun si anak sudah dewasa di tahun 2047.

Buku ini menarik bagiku karena semua halamannya penuh ilustrasi dan berwarna. Lalu banyak kata-kata yang menggambarkan tentang kehidupan ini. Yang menjadi favoritku adalah "Bertemu dan berpisah", rasanya jauh lebih nyaman kalau dibandingkan dengan "datang dan hilang". (Marchella Fp, 2019).

Buku ini kurekomendasikan untuk teman-teman yang sedang gelisah, galau, sedih, dan mengalami emosi yang tidak menyenangkan dan butuh kata-kata penyemangat dan penenang emosi, karena dengan membaca buku ini, rasa-rasa itu akan hilang dan membuat kita mengerti tentang kehidupan.

Sekian postingan kali ini, sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Rabu, 17 Juli 2019

Review novel My Diary (a novel by Shesa)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview novel yang sudah lama kupunya dan kubaca ulang, judulnya My Diary.

Novel My Diary ini ditulis oleh Shesa dan diterbitkan oleh Terrant Books pada tahun 2006. Novel ini kubeli waktu ada Pasar Seni ITB tahun 2010. Aku lupa harganya berapa karena aku beli sepaket dengan buku karangan penulis Sitta Karina. Berikut foto novelnya:


Novel My Diary ini menceritakan tentang Via (Batavia), seorang perempuan penyiar sebuah radio di Jakarta yang berusia 24 tahun dan belum menemukan jodohnya. Dalam novel ini menceritakan kisah cinta Via mulai dari jatuh cinta pada kak Giza dan kak Yusuf (kakak kelasnya) sewaktu SMP, juga saat Via jatuh cinta pada seorang duda ganteng bernama Reinaldi yang telah memiliki seorang anak laki-laki saat Via SMA kelas 3, juga saat Via sudah berumur 24 tahun dan bertemu kembali dengan Radja, teman sekolahnya dulu yang tiba-tiba menjadi tetangganya.

Menurutku pribadi, novel ini menarik dan enak dibaca. Menariknya adalah tokoh Via ini suka dengan lagu, dan setiap dia mengalami sebuah peristiwa, penulisnya menyelipkan sebait/sepenggal lirik lagu yang sesuai dengan keadaan hati Via saat itu. Enak dibacanya karena novel ini menggunakan gaya bahasa yang gaul tetapi tidak terlalu gaul, juga dalam satu bab nya tidak mengandung banyak halaman.

Novel ini memberikan banyak pelajaran, yaitu:
1. Setiap yang pergi dari kita, Tuhan akan menggantinya dengan yang lebih baik.
2. Being single is NOT a crime! (Via di halaman 72) Terjemahnya sih kira-kira : Menjadi single adalah bukan sebuah tindakan kriminal.

Novel ini kurekomendasikan kepada teman-teman yang menyukai genre romance, school life, slice of life.

Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Kamis, 20 Juni 2019

Review Novel MISTERI BERITA ANEH (Enid Blyton)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview novel klasik yang berjudul MISTERI BERITA ANEH (novel terjemahan, penulisnya Enid Blyton). Berikut foto novelnya:

Novel MISTERI BERITA ANEH ini adalah novel klasik terjemahan, judul aslinya THE MYSTERY OF THE STRANGE MESSAGES, ditulis oleh Enid Blyton pada tahun 1957, dan diterbitkan oleh Penerbit PT Gramedia, Jakarta pada tahun 1985. Novel ini menceritakan tentang Pak Goon, seorang polisi desa, mendapatkan beberapa surat kaleng yang ditujukan untuk dirinya. Surat pertama berisi, 'Tanyakan pada Smith siapa namanya yang sebenarnya.'. Surat kedua berisi, ' Usir dia dari The Ivies!'. Surat ketiga berisi, 'Orang seperti Anda mengaku polisi? Ayo, datangi Smith!'. Surat keempat berisi, 'Jika Anda menjumpai Smith, sebut kata RAHASIA. Ia pasti mengambil langkah seribu.' Pak Goon menanyakan siapa yang mengirim surat itu pada Bu Hicks, wanita yang bekerja di rumahnya sebagai asisten rumah tangga, namun Bu Hicks berkata surat itu tiba-tiba saja ada saat ia pergi sebentar. Pak Goon mencurigai ini adalah perbuatan iseng Frederick Trotteville (dipanggil Fatty) - Si Gendut dari Pasukan Mau Tahu (grup penyelidikan/detektif Fatty bersama teman-temannya), namun ternyata bukan ulah Fatty. Kebetulan di situ sedang ada teman-teman Fatty, sehingga Pak Goon menceritakan sedikit hal yang terjadi kepada anak-anak itu. Pak Goon juga meminta Ern, keponakannya yang pintar, untuk mengintai di rumahnya, agar kalau ada orang mencurigakan bisa langsung ketahuan, dan Ern mendapat upah dari pamannya. Lalu karena Ern juga dekat dengan Fatty dan teman-temannya, mereka bekerja sama untuk menyelidiki kasus surat kaleng ini, mencari The Ivies dan Smith yang dimaksud dalam surat-surat itu, dan ternyata surat-surat itu merupakan kata kunci yang berkaitan dengan kasus pencurian di masa lalu.

Novel ini terasa sekali cerita misterinya, pembaca dibuat semakin penasaran dan menduga-duga hal yang terjadi, dan petunjuk yang datang serta hal-hal yang mulai terungkap berjalan perlahan, sehingga pembaca semakin mengikuti jalan cerita karena penasaran. Novel ini menggunakan diksi yang baik, sehingga pembaca mudah memahami. Tidak terkesan membosankan karena dilengkapi dengan ilustrasi juga. Aku baru selesai membaca setelah hampir dua minggu, karena aku mulai sibuk belajar (efek mau tes) dan novel ini cukup tebal, ada 22 bab, dan sebuah novel ini ada 251 halaman.
Novel ini kurekomendasikan untuk teman-teman yang suka genre misteri/detektif. 

Sekian postingan kali ini, sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sabtu, 08 Juni 2019

Review Novel Looking For Bookstagrammer

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat Datang di Augina Putri's blog. Kali ini aku akan mereview novel yang baru kubeli dan menjadi wishlistku tahun ini. Novel yang berjudul Looking For Bookstagrammer.

Novel Looking For Bookstagrammer ditulis oleh Marlina Lin pada tahun 2018 dan diterbitkan pada tahun 2019 oleh PT Gramedia Pustaka Utama - M&C (Penerbit Clover). Novel ini menceritakan tentang seorang anak perempuan yang bernama Nami dan seorang anak laki-laki yang bernama Bagas. Nami dan Bagas dulu pernah pacaran, namun karena hasutan dan tekanan dari teman-teman Nami yang anggota geng populer di sekolah, mereka putus. Bagas lalu menjadi penulis terkenal, dan Nami diam-diam suka dengan novel-novel karya Bagas. Suatu hari Nami yang belum bisa move on mencari cara agar dia bisa berkontak lagi dengan Bagas dan meminta maaf atas kesalahannya yang dulu, memutuskan menjadi seorang bookstagrammer dan diam-diam mempromosikan novel karya Bagas. Di sisi lain, Bagas yang juga sedang mengadakan giveaway dan mencari bookstagrammer untuk novel barunya saat akan mengumumkan pemenang, tidak sengaja mengetahui akun bookstagrammer Nami. Entah mungkin ini memang takdir agar Nami dan Bagas segera berbaikan. Berikut foto bukunya:

Buatku yang baru pemula menjadi seorang bookstagrammer, tentunya novel ini sangat menarik. Selain mengingatkanku akan masa-masa SMA yang pernah juga pacaran dengan anak kelas lain yang endingnya putus juga, novel ini alurnya maju-mundur dan mengalir, serta banyak pengetahuan tentang bookstagrammer selain kegiatan review buku, seperti memotret buku dengan pencahayaan alami (pagi/sore), ikut giveaway (dapat hadiah buku plus kerjaan mereview buku dalam waktu yang ditentukan kalau jadi pemenang), juga memakai properti foto seperti lilin, lampu, tanaman, pita, dan benda lainnya. Juga harus berteman dengan bookstagrammer lain dan belajar tentang dunia bookstagrammer dari mereka, serta menulis review yang tidak berkesan spoiler.

Novel ini kurekomendasikan untuk teman-teman yang menyukai buku dan baru pemula menjadi seorang bookstagrammer.

Sekian postingan kali ini, sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selasa, 28 Mei 2019

Review buku LO NGERTI SIAPA GUE (Sophia Mega)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku yang baru selesai kubaca, salah satu buku dari wishlist tahun ini, buku berjudul "LO NGERTI SIAPA GUE" karya booktuber yang bernama Sophia Mega.

Buku LO NGERTI SIAPA GUE ini ditulis oleh seorang booktuber yang bernama Sophia Mega pada tahun 2019 dan diterbitkan oleh Metagraf (bagian dari Penerbit Tiga Serangkai). Aku mengetahui buku ini dan mengetahui Sophia Mega saat menonton channel booktuber favoritku, kak Aya Sophia. Berikut foto bukunya:

Buku ini menjelaskan tentang bagaimana membangun personal branding melalui media sosial, khususnya Instagram. Ada beberapa langkah dalam buku ini, yaitu:

- Yang pertama adalah melakukan apa pun yang disuka Dengan kita melakukan apa yang disuka dan kita menguploadnya ke Instagram, itu akan membuat orang lain ingat tentang kita. Mega, S. (2019, hlm: 23) mengatakan bahwa "apa yang lo upload = itu yang orang inget tentang lo".

-Yang kedua adalah mengenali diri sendiri. Keuntungan dari media sosial ini tidak selalu dalam bentuk endorse dan paid promote, bisa juga dalam bentuk uang, voucher belanja, dan barang. Dengan kita mengenali diri sendiri, kita dapat mengetahui personal branding kita.David (Mega, S. ,2019, hlm: 37) mengatakan bahwa "Personal branding adalah memaksimalkan apa yang kita miliki dalam diri sendiri untuk menciptakan hubungan "kepercayaan" dengan orang lain. Mega, S. (2019, hlm:59) mengatakan bahwa "Personal branding adalah tentang MENJADI JUJUR mengenali diri sendiri".

- Yang ketiga adalah membangun personal branding. David (Mega, S. , 2019, hlm: 62) mengatakan bahwa "Brand terbentuk sebagai akibat dari kemampuan kita membuat apa yang kita lakukan menjadi khas, relevan, dan konsisten." Khas berarti brand mewakili sesuatu, memiliki sudut pandang tertentu. Relevan berarti apa yang diwakili brand tersebut terkait dengan apa yang dianggap penting bagi orang lain. Konsisten, orang menjadi yakin di dalam sebuah hubungan berdasarkan pada konsistensi perilaku yang mereka rasakan atau amati.

- Yang keempat adalah waktunya bercerita. Ketika kita sudah mengenali diri kita, maka kita dapat menyampaikan nilai-nilai dalam personal branding kita melalui Instagram. Kita bisa menyampaikannya dalam 4 bagian, yaitu bio, konten, hashtag pribadi, dan fitur terbaru. Dari bio, kita bisa menuliskan bagaimana diri kita(yang menjadi khas dari kita) secara singkat. Melalui konten, kita dapat membuat konten yang membuat kita bahagia dan relevan dengan orang lain. Melalui hashtag pribadi, kita dapat membuat yang benar-benar milik kita, tak sama dengan orang lain. Melalui fitur terbaru seperti Instagram Stories, kita dapat membuat mini vlog, tutorial, list post, Q&A, cerita pribadi, mention, ikut tren, dan cerita dibalik instagram stories kita.

- Yang kelima adalah krisis saat berbagi di media sosial. Kita mengalami self-obsession dengan melihat terus jumlah like dan viewers dalam setiap postingan kita, atau hanya jago berpendapat tapi tidak berpikir efek sampingnya, atau mendapat direct message yang tidak diinginkan, inkonsistensi, membandingkan diri dengan orang lain, dan apapun menjadi salah di mata netizen.

- Yang keenam adalah melanjutkan perjalanan sendiri. Mega, S. (2019, hlm: 159) mengatakan bahwa "Namun, yang paling penting dalam #LoNgertiSiapaGue adalah bagaimana kita bisa memaksimalkan dan menjadi diri sendiri sepenuhnya. Perjalanan selanjutnya adalah diri kita sendiri yang menentukan."

Buku ini bagus banget, aku kaget saat tahu penulisnya lebih muda dariku, hebat sekali sudah punya buku sendiri. Buku LO NGERTI SIAPA GUE ini benar-benar membuat kita mengenali diri sendiri, mampu mengetahui personal brand kita, dan dapat memaksimalkan potensi kita dan personal brand kita melalui media sosial tanpa kita perlu menjadi Selebgram. Aku merekomendasikan buku ini untuk kalian yang ingin membuat diri menjadi lebih baik lagi dan memanfaatkan media sosial dengan lebih baik lagi.

Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Minggu, 19 Mei 2019

Review Buku Orang dan Bambu Jepang karya Ajip Rosidi

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku yang berjudul "Orang dan Bambu Jepang" karya Ajip Rosidi.

Buku ini aku dipinjami oleh Pakde Hada (Kakaknya Ibuku). Pakde Hada tau aku suka tentang Jepang dan beliau berteman dengan anak dari penulis buku ini. Makanya Pakde Hada bisa mendapatkan buku ini dan aku dipinjami. Sudah lama aku dipinjami tapi baru sempat kubaca karena aku sibuk. Lain kali kalau bertemu Pakde Hada akan kukembalikan buku ini.

Buku ORANG DAN BAMBU JEPANG ini ditulis oleh AJIP ROSIDI pada tahun 2003 dan diterbitkan oleh PT Dunia Pustaka Jaya. Buku milik Pakde Hada ini cetakan kedua, terbitan tahun 2009. Buku ini menceritakan tentang pengalaman hidup yang dialami Pak Ajip Rosidi saat menjadi pengajar di sebuah universitas di Jepang pada tahun 1981. Buku ini menceritakan tentang pengamatan Pak Ajip Rosidi sebagai Gai-jin (orang asing) yang tinggal di Jepang, pengamatan tersebut tentang berbagai hal yang terjadi di Jepang secara menyeluruh di semua bidang, dan juga terdapat banyak perbedaan dengan Indonesia. Berikut foto bukunya:


Yang menarik dalam buku ini menurutku ada beberapa hal, yaitu:
 - misalnya tentang naik kereta api di Jepang, yang bila kereta mengalami keterlambatan, pihak kereta akan memberikan pengumuman dan meminta maaf pada penumpang karena terlambat (di Jepang ini soal disiplin waktu sangat baik, beda dengan di Indonesia yang terbiasa terlambat/ngaret dan tak meminta maaf atas keterlambatannya).

- tentang orang Jepang yang tak pandai berbohong. Bila mereka terlambat, akan memberitahukan keterlambatannya. Bila menjual barang terdapat cacat, mereka akan langsung memberitahukan kecacatan barangnya. Rosidi, A. (2009: hlm. 83) mengungkapkan bahwa "Bagaimanapun menurut salah satu Hadis Rasulullah saw, berbohong itu merupakan salah satu dari tiga ciri orang munafik. Dua yang lain ialah tidak amanah dan ingkar janji. Anehnya ketiga hal itu, tidak bohong, tidak ingkar janji dan harus amanah merupakan nilai-nilai yang dapat kita temukan dalam kehidupan orang Jepang sehari-hari."

- tentang pekerjaan sebagai pilihan hidup. Di Jepang apabila memilih satu pekerjaan di sebuah perusahaan, selamanya akan seperti itu. Lalu apabila ingin mencalonkan diri sebagai calon pemimpin daerah (gubernur), harus mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya.

Buku ini mempunyai banyak istilah Jepang, namun jangan khawatir karena di bagian akhir ada daftar kata-kata Jepang. Buku ini enak dibaca karena diksi yang digunakan tidak susah dipahami, apalagi untuk istilah-istilah Jepang ada penjelasannya. Buku ini cocok dibaca bagi yang menyukai tentang Jepang.

Sekian postingan kali ini, sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Senin, 13 Mei 2019

Review Novel TeenLit my friends, my dreams

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Lama tak jumpa, maafkan penulis yang sibuk dengan kerjaan freelance, jadi nggak sempat update blog. :( Kali ini aku akan mereview novel teenlit yang berjudul my friends, my dreams.

Novel teenlit my friends, my dreams ini ditulis oleh Ken Terate, penulis teenlit favoritku, pada tahun 2005 dan diterbitkan oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Novel yang kupunya ini cetakan ketiganya. Aku membeli novel ini di sarang buku bekas, Plaza Festival, saat itu aku menginap di apartemen kakakku yang tidak jauh dari Plaza Festival. Berikut foto novelnya:
Bonus foto kucingku Jovi. :) 

Novel teenlit my friends, my dreams ini menceritakan tentang tiga anak perempuan yang baru masuk SMA kelas 1 dan menjalani masa sekolahnya dengan penuh obsesi. Tiga anak perempuan itu bernama Marcella, Joy, dan Wening. Mereka dipersatukan oleh keterlambatan dan hukuman karena melanggar aturan saat hari pertama masa orientasi sekolah mereka. Marcella seorang anak Jakarta yang gaul dan cantik, tiba-tiba pindah ke Jogja bersama keluarganya karena pekerjaan ayahnya. Joy seorang cewek asal Bandung yang melarikan diri dari orangtuanya yang hendak bercerai dan memilih Jogja sebagai tempat pelariannya. Wening seorang cewek asal Gunung Kidul (masih Jogja tapi jauh dari kota) yang ingin turun gunung, sekolah di kota, ingin populer (karena dia cewek kuper, rendah diri, dan penyakitan). Mereka bertiga mulai bersahabat dan memiliki obsesi masing-masing, seperti Marcella yang ingin membuat band sekolah, Joy yang ingin punya pacar dan dapat ciuman pertamanya sebelum ulang tahunnya, dan Wening yang ingin menjadi populer. Mereka saling membantu untuk mencapai impian/obsesi mereka. Mereka juga melakukan hal-hal yang dilakukan ABG lainnya seperti pajamas party, mengecat kuku, dan ikut klub di sekolah. Mereka juga menghadapi permasalahan seperti saat Wening kumat asmanya saat di lapangan basket dan ketahuan bohong, Marcella membuat rambut Wening menjadi aneh serta membuat rambut Joy dicat warna-warni hingga Joy masuk ruang BK, juga cowok yang ditaksir Joy malah naksir Marcella.

Oh iya, novel teenlit my friends, my dreams ini mengingatkanku akan masa SMA ku yang aku juga punya obsesi yaitu punya pacar di tahun pertama SMA dan mengikuti klub di sekolah yang banyak dan sesuai minatku. Tercapai juga sih itu obsesiku karena aku berhasil punya pacar selama 5 bulan di tahun pertamaku saat SMA, dan aku mengikuti 3 klub sekaligus di sekolah hingga membuatku sibuk dan tubuhku remuk. Wkwkwk.

Menurutku, novel ini cocok dibaca untuk usia remaja yang baru SMA, karena gaya bahasanya gaul tapi enak dibaca dan nggak monoton, konfliknya juga bermacam-macam dan sesuai dengan masa SMA. Dalam novel ini juga terdapat tips dan kata-kata yang menarik sebagai berikut:
1. Tips Diet
- Diet bukan berarti melaparkan diri.
- Makan pagi yang cukup.
- Hindari makanan tinggi gula dan lemak seperti es krim dan cokelat, daging, ayam. Ganti dengan tempe, sayur, buah, sesekali makan ikan.
- Tidak ada makan setelah pukul 18.00.
- Olahraga hukumnya wajib.
- Jauhi cemilan, apalagi yang berminyak. Boleh makan snack di antara waktu makan tapi yang bergizi dan bukan junk food. Buah bisa menjadi alternatif.
- Jangan percaya obat pelangsing.
- Pastikan kamu berniat melakukannya.
(Terate, Ken. 2005: hlm. 124-125)

2. "Ya, bisa aja sih kita pacaran dengan cowok yang nggak kita suka. Tapi apa indahnya sih? Kalo dicintai rasanya terbang ke langit ketujuh, mencintai rasanya seperti mendarat di surga, jauh...jauh lebih menyenangkan." (Marcella) (Terate, Ken. 2005: hlm. 222)

(Aku setuju yang ini, karena aku ga pernah pacaran dengan orang yang nggak aku suka).

3. "Kau akan menghargai apa yang kaupunya bila kau pernah kehilangan." (Joy) (Terate, Ken. 2005: 229)

Aku rekomendasikan novel ini untuk kalian yang suka genre school life, slice of life.
Sekian postingan kali ini, sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Sabtu, 27 April 2019

Review Buku SMALL THINGS THAT MATTER

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku yang berjudul SMALL THINGS THAT MATTER.

Buku SMALL THINGS THAT MATTER ini ditulis oleh Ria Musiawan dan Sirikit Kumaat dan diterbitkan oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2014. Buku ini kubeli dari book online shop langgananku di Instagram, @writingprojects. Harga asli buku ini sebenarnya 71.000 rupiah, namun karena kubeli sepaket isi 5 buku dengan harga 100.000 rupiah, buku ini menjadi diskon lebih dari 50%. :) Berikut foto bukunya:

Buku ini menarik sekali buatku karena membahas tentang hal-hal kecil yang perlu diperhatikan dalam pergaulan sesama manusia di dunia ini, dilengkapi dengan ilustrasi yang lucu dan berwarna-warni sehingga tidak bosan membaca bukunya. Dalam buku ini terdapat 7 bab, yaitu:
- Bab 1. Tata krama: Dari A Hingga Z
- Bab 2. Keseharian yang positif
- Bab 3. Di Luar Rumah
- Bab 4. Kehidupan Kantor, Organisasi, dan Masyarakat
- Bab 5. Etika Berkomunikasi
- Bab 6. Dalam Perjamuan
- Bab 7. Hal Kecil Tapi Perlu

Oh iya, dalam kehidupan ini, tidak terkecuali antara dosen dan mahasiswa di dalam kelas atau bahkan antar anggota keluarga dalam acara keluarga, terkadang ada yang masih tidak tahu etika seperti mengomentari seseorang di depan orang banyak. Menurut Musiawan dan Kumaat (2014, hlm. 9) bahwa "Mengomentari seseorang di depan umum bisa mengakibatkan orang tersebut merasa tidak nyaman, risi, salah tingkah, atau justru marah dan sakit hati." Aku pernah mengalaminya, ketika aku mengomentari dosenku secara sembunyi-sembunyi di kuesioner evaluasi dosen dan pengajarannya (segala komentar dan hasil evaluasi langsung ke dosen yang bersangkutan), dosenku yang mungkin tahu itu komentar dariku, berikutnya menyindir dan mengomentariku di dalam kelas saat kuliah, di hadapan mahasiswa yang lain. Sungguh tidak beretika. *eh curcol. Aku juga pernah begitu saat dalam acara keluarga dan ibuku bilang bahwa aku tidak bangun pagi, tanteku berkomentar dan memberi segala macam nasehat serta kritik, di depan tante dan om-omku yang lain, lebih tidak beretika lagi. *eh curcol. Apalagi keduanya sudah memiliki gelar doktor (S3). 

Lalu yang penting lagi dalam buku ini adalah tentang datang tepat waktu. Menurut Musiawan dan Kumaat (2014, hlm. 13) bahwa "Datang tepat waktu, untuk menunjukkan kita menghargai waktu yang diberikan kepada kita." Oh iya masih nyambung dengan paragraf di atas, jadi isi dari komentarku untuk dosenku itu adalah tentang selama dari awal perkuliahan aku semester 1 tingkat 1 hingga akhir mata kuliah dengan beliau di semester 5 tingkat 3, beliau tidak pernah sekalipun datang tepat waktu, dan selalu memakai kelas lebih dari waktunya sehingga membuat kelas lain terkorupsi waktunya. Aku juga dulu waktu dapat kuliah sore dengan beliau begitu sampai rumah selalu kena marah ibuku karena pulang malam (kuliah harusnya selesai jam 5, beliau selesai mengajar jam 6 maghrib, jadi aku sampai rumah sudah jam 7 malam karena jarak dari kampus ke rumah 1 jam naik angkutan umum). *eh curcol lagi. 

Jadi, berdasarkan buku ini dan pengalamanku di atas, aku sangat merekomendasikan buku ini untuk orang-orang yang ingin memperbaiki hidupnya menjadi lebih baik lagi di kehidupan bermasyarakat. 

Sekian postingan kali ini, sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Minggu, 21 April 2019

Review Buku Sejuta Inspirasi untuk Manusia

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview sebuah buku yang berjudul Sejuta Inspirasi untuk Manusia.

Buku Sejuta Inspirasi untuk Manusia ini ditulis oleh Fathul Hadidi pada tahun 2015 dan diterbitkan oleh Penerbit PT Elex Media Komputindo. Oh iya, aku membeli buku ini dari toko buku online langgananku di Instagram, @writingprojects, paket buku 5 buku seharga 100K, jadi 1 buku seharga 20K, padahal harga asli buku ini 28K. Berikut foto bukunya:

Buku ini bergenre Self Improvement. Buku ini mengulas tentang berbagai permasalahan dan sifat manusia yang dialami di dunia ini, serta memberikan solusi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan tersebut serta mengubah sifat buruk manusia menjadi sifat baik. Buku ini memberikan inspirasi untuk manusia yang membacanya agar menjadi sosok yang lebih baik dan lebih bermanfaat di kehidupan ini, tentunya tidak terlepas dari peran manusia sebagai hamba Tuhan yang selalu beribadah kepada-Nya.

Menurut Hadidi (2015, hlm. 69) bahwa "Rajin membaca merupakan kunci awal menuju kesuksesan." Aku juga setuju dengan penulis tentang ini. Lebih lanjut, penulis mengungkapkan bahwa manusia memerlukan nutrisi yang baik dan lengkap agar kerja otak menjadi maksimal. Dengan rajin membaca, manusia akan mengisi memorinya dengan hal positif (membaca merupakan kebiasaan baik), hidupnya akan penuh ketenangan dan kebahagiaan. Dalam buku ini juga terdapat obat hati untuk menjaga hati agar jiwa tetap terkontrol, yaitu membaca Alquran dan maknanya, mendirikan salat malam, berkumpul dengan orang saleh, memperbanyak puasa, dan memperpanjang zikir pada malam hari.

Yang menarik bagiku tentang buku ini adalah buku ini benar-benar memberikan solusi tentang permasalahan dunia yang sering dialami oleh manusia, termasuk aku juga. Buku ini mampu mengubah pemikiranku tentang beberapa hal dan membuatku menjadi lebih baik. Kelebihan buku ini menurutku dari kemasannya, buku ini ringan dan mudah dibawa ke mana-mana, terus kertas yang digunakan juga yang tipis, sehingga tidak membuat buku berat, lalu yang kusuka adalah meskipun bab dalam buku ini banyak, namun isi setiap babnya sangat ringkas, padat, dan jelas, hanya sekitar 2 halaman perbabnya. Membaca buku ini menjadi cepat paham dan cepat selesai membacanya.

Aku merekomendasikan buku ini kepada orang-orang yang sedang membutuhkan solusi dalam permasalahan hidupnya di dunia ini.

Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kamis, 18 April 2019

Review buku WHAT IS "SUCCESS?"

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku yang berjudul WHAT IS "SUCCESS?".

Buku WHAT IS "SUCCESS?" ini ditulis oleh Relcky Saragih, seorang motivator dari Medan, beliau menulis buku ini pada tahun 2015 dan diterbitkan oleh Penerbit PT. Grasindo. Buku ini kubeli dari toko buku online langgananku di Instagram, di @writingprojects, karena paket bukunya 5 buku Rp 100.000,- kira-kira harga per buku menjadi Rp 20.000,- (padahal buku ini harga aslinya Rp 41.000,-). Berikut foto bukunya:

Menurut Saragih (2015: hlm. 17) bahwa "Konsep 3 Pilar Emas Kesuksesan adalah sebuah pola kunci kesuksesan yang saya bentuk untuk membantu kita mengubah paradigma (cara pandang)/ mindset kita. Agar kita dapat mensinergikan diri kepada 3 aspek utama yang membentuk diri kita di dunia ini, yaitu Keluarga- Lingkungan - dan Tuhan kita." Kita mengubah cara berpikir/pola pikir kita dan melibatkan keluarga, lingkungan, serta Tuhan dalam menuju kesuksesan ini, agar menjadi bahagia, bersyukur, dan sejahtera sehingga bisa mencapai kesuksesan.

Yang menariknya dalam buku ini adalah untuk menjadi sukses, pertama-tama kita harus mengenali diri kita, mulai dari menemukan passion, berpikir kreatif, mengetahui kelemahan diri dan berusaha untuk menjadi pribadi yang konsisten, serta mengetahui faktor pendukung kesuksesan dan penghambat dalam berkarier.  

Aku pribadi menyukai buku ini karena banyak ilustrasi yang lucu, serta pemilihan kata yang sesuai sehingga buku ini mudah dipahami, juga banyak tips-tips menarik untuk menjadikan hidup lebih sukses. Kekurangan buku ini adalah ya kurang berwarna-warni, sih, soalnya tulisan serba hitam, hanya beda font/jenis tulisan/tebal tipis saja.

Tips menarik menurutku dalam buku ini adalah Tips Manjur Menemukan Passion (Saragih, 2015: 27) :
a. Flashback Momen Lupa Waktu
    Penulis mengungkapkan bahwa hal yang membuat kamu sampai lupa waktu adalah salah satu passion kamu.

b. Kenali Diri Lebih Dalam
    Penulis mengungkapkan bahwa untuk mengenali diri lebih dalam bisa menggunakan 9 Pertanyaan yang ada di buku ini (mengetahui kelemahan dan kelebihan, apa yang menciptakan kelemahan di dalam diri, dampak buruk kelemahan bagi orang lain, apa yang harus dilakukan untuk menghilangkan kelemahan, kelebihan yang menonjol, manfaat yang didapatkan orang lain, cara mengembangkan kelebihan).

c. Temukan Rasa Kenyamanan dan Kebahagiaan
    Penulis mengungkapkan bahwa selain membuat lupa waktu, temukan juga momen yang membuat Anda merasa nyaman dan bahagia.

d. Ingat Aktivitas Yang Sering Membayang-Bayangi Anda
    Penulis mengungkapkan bahwa ketika kita sedang mengerjakan sesuatu, pikiran kita dibayang-bayangi oleh aktivitas lain yang membuat kita merasa ingin segera melakukannya.

e. Tanya Orang Terdekat
    Penulis mengungkapkan bahwa kita perlu bertanya kepada pasangan, anak, orangtua, sahabat, tentang menurut mereka, kita orang seperti apa dan mempunyai bakat apa.

Sekian postingan kali ini, sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sabtu, 13 April 2019

Review buku SEBUAH SENI UNTUK BERSIKAP BODO AMAT

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku terjemahan yang berjudul "THE SUBTLE ART OF NOT GIVING A F*CK" yang dalam bahasa Indonesia nya berjudul "SEBUAH SENI UNTUK BERSIKAP BODO AMAT".

Pertama kali aku melihat buku ini waktu aku sedang magang sebagai Arabic Typist (entry data bahasa Arab) pada tahun 2018, kulihat teman kantorku yang bernama Tara (Japanese typist, bagian entry data juga sama denganku tapi bahasa Jepang) sedang membaca buku ini, kutanya "itu bukunya bagus, kah? isinya tentang apa?" dan dia menjawab "aku ga tau, ini juga baru baca, aku pinjam dari Iqbal (teman kantor kami yang di bagian programmer),". Oke, lain kali akan kubeli buku itu kalau ada uang. 

Setelah aku resign dari tempatku magang dan kembali ke Bandung untuk persiapan tes S2, saat aku sedang santai dan membuka instagram, aku menemukan buku ini di book online shop langgananku, @writingprojects, bersama dengan 4 buku lainnya. Karena paket, jadi 5 buku seharga 100.000 (kira2 1 buku 20.000, mungkin lebih murah daripada harga aslinya). Tanpa pikir panjang, aku langsung membooking nya karena saat itu bukunya belum datang, dua hari lagi buku itu datang ke tokonya. Lalu aku segera transfer dan menunggu bukunya datang. Beberapa hari kemudian, paket bukuku datang. Oh iya, aku tidak langsung membaca buku ini karena aku membaca buku 99 Tips Jitu Jadi Freelancer Sukses untuk Mahasiswa terlebih dahulu. Berikut foto buku SEBUAH SENI UNTUK BERSIKAP BODO AMAT:

Seperti yang aku sebutkan di atas, buku ini aslinya berbahasa Inggris, dengan judul "THE SUBTLE ART OF NOT GIVING A F*CK" yang ditulis oleh seorang blogger yang terkenal bernama Mark Manson. Aku membaca yang versi terjemahan ke dalam bahasa Indonesia, berjudul "SEBUAH SENI UNTUK BERSIKAP BODO AMAT". Buku ini merupakan buku pertamanya Mark Manson, ditulis pada tahun 2016 yang versi Inggris, dan yang versi Indonesia tahun 2018, yang kupunya ini cetakan XXI (cetakan ke 21) bulan Maret, 2019. Buku ini diterbitkan oleh Penerbit HarperOne (yang versi Inggris), yang kupunya versi Indonesia, diterbitkan oleh Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo). 

Buku ini tergolong ke self improvement (pengembangan diri). Buku ini menceritakan tentang pengalaman dari banyak orang yang ditemui oleh penulis, pengalaman orang terkenal, tokoh sejarah, juga pengalaman penulis sendiri. Aku membaca buku ini selama dua minggu, karena aku sibuk dan buku ini juga lumayan tebal. Yang menarik dari buku ini adalah penulis memperkenalkan seni untuk bersikap bodo amat, seni ini ada 3, yaitu:
1. Seni #1: Masa bodoh bukan berarti menjadi acuh tak acuh; masa bodoh berarti nyaman saat menjadi berbeda. 

Menurut Mark Manson (2019: hlm. 18) bahwa "orang-orang yang acuh tak acuh sering berusaha untuk bersikap masa bodoh karena dalam kenyataannya mereka terlalu rewel terhadap segala sesuatu." . Dalam hidup ini, perlu bersikap masa bodoh terhadap kesengsaraan yang menghalangi tujuan, dan akan membuat seseorang menjadi melakukan hal yang nyaman baginya, meskipun berbeda dari orang lain. 

2. Seni #2: Untuk bisa mengatakan "bodo amat" pada kesulitan, pertama-tama Anda harus peduli terhadap sesuatu yang jauh lebih penting dari kesulitan.

Menurut Mark Manson (2019: hlm. 21) bahwa "menemukan sesuatu yang penting dan bermakna dalam kehidupan Anda, mungkin menjadi cara yang paling produktif untuk memanfaatkan waktu dan tenaga Anda. Karena jika Anda tidak menemukan sesuatu yang penuh arti, perhatian Anda akan tercurah untuk hal-hal yang tanpa makna dan sembrono." . Karena dalam hidup ini banyak kesulitan, kita perlu peduli terhadap hal yang jauh lebih penting dari kesulitan itu, agar tidak terus menerus memikirkan kesulitan dan bisa menjadi lebih sehat pikirannya (tidak cemas).

3. Seni #3: Entah Anda sadari atau tidak, Anda selalu memilih suatu hal untuk diperhatikan. 

Menurut Mark Manson (2019: hlm. 22) bahwa "Kedewasaan muncul ketika seseorang belajar untuk peduli hanya pada sesuatu yang sangat berharga." Dalam hidup ini memang banyak sekali hal yang terjadi atau hal yang kita lihat, kita bisa menyisihkan perhatian kita untuk hal yang benar-benar layak untuk kita perhatikan, seperti keluarga kita dan teman-teman kita. 

Buku ini menurutku pribadi agak susah dipahami, makanya aku membaca dalam waktu lama, dan juga bukunya lumayan tebal. Kekurangan buku ini ya menurutku karena banyak cerita negatif yang ada dalam buku ini, yang kurang sesuai dengan budaya negara kita. Tetapi kelebihan buku ini adalah buku ini membuka sebuah pemikiran untuk bisa hidup dengan lebih tenang, lebih sehat, dan menjadi lebih baik. 

Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Kamis, 28 Maret 2019

Review Buku 99 Tips Jitu Jadi Freelancer Sukses untuk Mahasiswa

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku yang berjudul "99 Tips Jitu Jadi Freelancer Sukses untuk Mahasiswa".

Awal mulanya, aku membeli paket 5 buku berharga 100.000 (berarti 1 buku harganya 20.000) dari akun online shop langgananku di Instagram, @writingprojects. Paket buku yang kubeli berisi 5 buku, yaitu Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat, 99 Tips Jitu Jadi Freelancer Sukses untuk Mahasiswa, What is success, Sejuta inspirasi untuk manusia, dan Small things that matter.

Buku 99 Tips Jitu Jadi Freelancer Sukses untuk Mahasiswa ini ditulis oleh Ery Yuni Wijianti dan Dewi Anggiani pada tahun 2015 dan diterbitkan oleh Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia (GRASINDO). Buku ini bergenre Self Improvement. Berikut fotonya:

Dalam buku ini mengupas tuntas tentang freelancer mulai dari hal positif dan negatif freelancer, pro dan kontra menjadi freelancer, berbagai macam bidang pekerjaan freelancer, tips promosi, membuat portofolio, tips menjadikan rumah/kamar sebagai tempat kerja yang nyaman, tips menjadi lebih produktif, berbagai situs online untuk freelancer dan situs untuk mendapatkan uang melalui internet, ada juga tentang kesehatan (problema freelancer seperti kurang istirahat, gangguan pencernaan, kecanduan kafein/kopi dan nikotin/rokok, sakit punggung, mata lelah, postur tubuh, dan solusinya dari itu semua), ada juga masalah keuangan yang dihadapi freelancer seperti gaya hidup tak terkendali, berhutang, tak bisa naikkan tarif, tabungan, dan dana darurat), masalah sosial seperti penyendiri, susah gaul, tak tahu berita, tak punya me time, dan solusinya, juga ada masalah psikologis seperti stress dan cara mengatasinya.

Hal yang menarik bagiku adalah ternyata selama ini aku selain sekolah dan kuliah, aku sudah memulai freelancer dari masa aku SMA, seperti reseller kaos, reseller binder, reseller pulsa, dan sekarang aku freelancer penerjemah, dan di dalam buku ini ada penjelasan tentang reseller dan penerjemah, juga tips-tipsnya dan ini membuatku senang sekali. Buku ini juga memuat ilustrasi yang berwarna dan jenis tulisan yang menarik perhatian.

Kekurangan buku ini menurutku ya banyak situs online namun penjelasan sedikit, dan situsnya berasal dari luar negeri.

Untuk kalian yang mahasiswa ataupun freelancer sepertiku, aku sangat merekomendasikan buku ini.

Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selasa, 26 Maret 2019

Review Novel Teenlit Jurnal Jo 3: Episode Cinta

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview novel teenlit Jurnal Jo 3: Episode Cinta.

Novel teenlit Jurnal Jo 3: Episode Cinta ini merupakan lanjutan dan novel terakhir dari trilogi Jurnal Jo (yang pertama Jurnal Jo, yang kedua Jurnal Jo: Online). Novel ini ditulis oleh Ken Terate pada tahun 2014 dan diterbitkan oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Novel yang kupunya ini masih yang cover lama. Berikut fotonya:

Novel ini menceritakan saat di kelas Jo ada murid baru, artis dari Jakarta yang bernama Izzy. Izzy ini cakep, terkenal, lucu, dan membuat cewek-cewek tertarik padanya, termasuk Jo. Namun, Jo segera sadar bahwa dia sudah pacaran (backstreet) dengan Rajiv, teman laki-laki India nya. Lama-lama, Izzy ini mengesalkan karena jail luar biasa, satu per satu murid di kelas Jo menjadi korban kejahilan Izzy, termasuk Jo juga. Parahnya adalah Sally menyukai Izzy, sampai suatu ketika Sally juga menjadi korban kekesalan dan kejahilan Izzy, dan Sally malah menyalahkan dan mendiamkan Jo. Masalah muncul ketika Jo satu kelompok dengan Izzy dan Sally untuk Problem Based Learning Project. Selain itu, hubungan Jo dan Rajiv juga ga stabil karena Mama melarang Jo pacaran, perbedaan agama antara Jo dan Rajiv, juga Rajiv yang akan pergi ke Amerika untuk kuliah.

Yang lucu dan menarik dari novel ini adalah Jo tidak tahu pada awalnya kalau dia jatuh cinta dan bingung dengan status hubungannya dengan Rajiv, sehingga bertanya pada Sally dan Sally menyebutkan ciri-ciri jatuh cinta (tentunya dari majalah yang dia baca) yang ternyata semua ciri itu dialami oleh Jo.

Oh iya, ciri-ciri jatuh cinta yang dipaparkan dalam novel ini adalah ketika bertemu dengan seseorang lawan jenis itu, kamu akan merasakan deg-degan, badan tiba-tiba merasa panas atau dingin, giginya gemeletuk, kepala nyut-nyutan, perut terasa mual, otak macet (tak bisa berpikir). Saat membaca bagian ini, aku juga jadi ingat pernah merasakan muka merah dan deg-degan saat berpapasan/bertemu seseorang yang aku suka pas masih SMP (seusia Jo), lalu sampai temanku bilang "mukamu merah seperti kepiting rebus". Wkwkwk.

Di dalam novel ini juga ada penjelasan tentang bullying (penindasan) dengan berbagai macam jenis, mulai dari pakai kata-kata yang menyakitkan, ejekan, julukan tidak menyenangkan, psikologi, fisik, dan seterusnya. Korban bullying juga bisa mengalami trauma. Malah ada yang awalnya korban bullying menjadi pelaku bullying karena kesal akan masa lalunya, bisa juga karena di keluarga merasa tertekan, dll. Saat membaca bagian ini, aku teringat masa SMP dan SMA ku yang pernah menjadi korban bullying di kelas, entah apa sebabnya, tapi yang jelas aku bisa berprestasi dan membuat mereka yang pelaku bullying itu terdiam.

Novel ini cocok dibaca remaja, anak SMP atau SMA begitu. Gaya bahasanya gaul tapi tidak terlalu gaul, jadi enak dibaca dan mudah dipahami. Buat kalian yang suka genre school life, slice of life, dan teenlit, novel ini aku rekomendasikan.

Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Minggu, 24 Maret 2019

Review Novel Teenlit Jurnal Jo: Online (nomor 2)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview novel teenlit yang berjudul Jurnal Jo: Online.

Kalau kalian masih ingat dengan review novelku tempo lalu yang berjudul Jurnal Jo, ya novel teenlit ini merupakan jilid 2 nya. Novel Jurnal Jo: Online ini sudah aku punya sejak lama dan aku juga lupa membelinya di mana.

Novel teenlit Jurnal Jo: Online yang kupunya ini masih yang edisi lama (belum berganti cover). Novel ini ditulis oleh Ken Terate pada tahun 2010, diterbitkan oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Novel ini bergenre teenlit (cerita remaja). Berikut fotonya:

Novel teenlit Jurnal Jo: Online (nomor 2) ini menceritakan masa semester baru di sekolah Jo Wilisgiri (masih kelas 7, tapi sudah bertambah semester). Kali ini mulai memasuki jaman di mana punya hp, mengakses Facebook di komputer atau hp, mengupdate status/menulis status di fb, main game, juga chatting. Saat teman-teman Jo satu persatu mempunyai hp, Jo tidak punya. Jo merasa ingin juga dan menceritakan hal itu pada Rajiv, teman laki-lakinya yang orang India, dan Rajiv juga meminjamkan hp miliknya serta raket bulutangkisnya agar Jo bisa berlatih di rumah. Saat Jo menceritakan hal itu kepada Sally, Sally berpikir bahwa mungkin Rajiv menyukai Jo. Di rumah Jo juga ada komputer, dia bergantian dengan Sophie, adiknya, untuk memakai komputer tersebut. Masalah datang ketika di sekolah diadakan program "Mari Peduli" dan setiap kelas harus mengadakan acara berbagi dan akan dinilai untuk tambahan nilai salah satu pelajaran di sekolah Jo, dan Nadine (ketua geng elite di kelas Jo yang menyebalkan) dan Jo menjadi ketua panitia dalam acara Chifalry, pesta amal untuk sebuah perpustakaan yang diadakan oleh kelas Jo. Jo juga menjadi panitia dalam acara Bedah Buku di Klub Sastra yang dia ikuti bersama Andre. Sally yang tiba-tiba berubah sikap sejak berkenalan dengan teman internetnya yang bernama Danny, hingga Sally menghilang di suatu hari. 

Novel teenlit Jurnal Jo: Online ini mengingatkanku tentang masa-masa aku menggunakan YM (yahoo messenger) untuk chatting dengan teman, juga berhubungan dengan teman-teman lamaku di Semarang serta orang yang aku suka melalui Facebook. Aku juga jadi ingat masa-masaku menjadi anak alay, yang update status segala hal yang aku alami dan chatting menggunakan tulisan alay seperti "aku" menjadi "q", juga bermain game Facebook yang terkenal saat itu seperti Pet Society dan Farmville. Dalam novel ini juga terdapat tips untuk menggunakan internet dengan baik dan bedanya omongan dengan tulisan. 

Novel teenlit Jurnal Jo: Online ini memang cocok untuk dibaca remaja. Tapi aku yang sudah lulus kuliah juga menikmatinya, sih. Gaya penulisan novel ini benar-benar bagus, bahasanya sesuai dengan remaja, gaul namun tidak terlalu gaul dan enak untuk dibaca, tidak terlalu baku. Jadi, buat kalian yang menggemari genre teenlit, slice of life, atau school life, aku rekomendasikan novel teenlit Jurnal Jo: Online ini. 

Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Sabtu, 23 Maret 2019

Pengalamanku Magang di Jakarta (2018)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's blog. Kali ini aku akan menceritakan pengalaman magangku di Jakarta pada tahun 2018.

Tidak lama setelah aku wisuda, aku melamar banyak pekerjaan. Nah suatu ketika, aku menemukan portal/website untuk mencari lowongan internship (magang) serta kerja dalam berbagai bidang di website studentjob. Saat aku sedang mencari lowongan yang sesuai dengan bidangku (jurusan bahasa Arab), aku menemukan lowongan magang di sebuah perusahaan di Jakarta. Aku melihat jobdesknya, benar-benar merasa senang dan sesuai dengan passionku (mengetik cepat dan menerjemah dalam bahasa Arab), saat melihat lokasinya, sangat dekat dengan rumah keluargaku yang di Jakarta. Tanpa berpikir panjang, aku segera melamar lowongan tersebut. Perusahaan yang aku lamar ini ternyata perusahaan Korea Selatan yang berbasis IT. Tentu saja menarik perhatianku karena aku sedang belajar bahasa Korea melalui drama korea serta acara tv korea yang kutonton dan aku memang tertarik pada bidang IT.

Tidak lama setelah aku melamar, aku mendapatkan email dari HRD kantornya tentang panggilan wawancara, maka aku berangkat ke Jakarta. Saat wawancara, aku siap lebih awal, dan untuk pertama kalinya, aku naik GOJEK yang motor (karena selama ini aku naik mobil dan trauma naik motor karena pernah jatuh saat dibonceng teman). Akhirnya aku berani. :). Untuk pertama kalinya juga aku naik ke lantai entah berapa belas naik lift (aku takut banget karena phobia ketinggian) dan aku diwawancara oleh HRD pusatnya grup perusahaan tersebut (perusahaan yang aku lamar anak perusahaannya grup tersebut). Lalu aku ke lantai 3, ke kantor yang aku lamar dan diwawancara lagi oleh HRD kantor yang aku lamar. Setelah wawancara, lusanya aku pulang ke Bandung. Beberapa minggu kemudian, aku mendapatkan email dari HRD kantornya bahwa aku diterima sebagai staff magang di sana selama 6 bulan dan ada tanggal untuk tekan kontrak. Karena aku berhalangan untuk tekan kontrak (saat itu aku berada di Surabaya), aku mengusulkan untuk tekan kontrak melalui email (surat kontrak dikirim ke emailku, lalu aku print, aku tanda tangan, aku scan, dan dikirim kembali ke HRD), alhamdulillah diperbolehkan.

Akhirnya pada tanggal 16 Januari 2018, aku benar-benar menjalankan tekan kontrak yang sebenarnya dan diberikan pengarahan untuk pekerjaanku oleh staff magang sebelumku, namanya kak Lina, yang ternyata kak Lina ini teman sekolah kakak tingkatku semasa kuliah, teh Afiyah. Keesokan harinya, aku mulai bekerja, tentunya sebelumnya aku diperkenalkan ke semua orang di kantor. HRDku ada Mbak Shufi dan Mbak Frisma, Bapak Manager kantorku orang Korea asli, Mr. Jae, bagian finance ada ibu Fia, bagian marketing ada mbak Rahmi dan mbak Inin, bagian desain grafis ada mas Andri, mas Rifki, dan mas Rikza, bagian developer ada mas Adji dan mas Happy, bagian programmer ada Iqbal, bagian admin ada mbak Nurul, bagian staff bahasa Jepang ada mbak Kris, bagian staff bahasa Mandarin ada Delima, bagian bahasa Korea ada Safira, dan bagian office boy ada mas Alim. Beberapa hari dan bulan kemudian, bertambah ada Rosa di bagian marketing, Daniel di bagian programmer, Tara yang menggantikan mbak Kris, Yulia yang menggantikan Delima, Linda yang membantu Safira di bahasa Korea, mbak Nia di bagian HRD, mas Musa di bagian pengembangan bisnis, dan mas Amar yang menggantikanku di bagian bahasa Arab (nanti di akhir ada fotonya). Aku dekat dengan Tara, Yulia, Linda, dan Mbak Nurul (admin). Oh iya, mbak Nurul ini kosannya tidak jauh dari rumahku, jadi kami sering jalan pulang bersama.

Oh iya, aku di rumah tidak sendiri, ada mas Huda (sepupu jauhku dari pihak ibu), dan beberapa anak kos di lantai 2 (rumahku kos-kosan). Aku juga berbelanja seminggu sekali di supermarket dekat kantorku, terkadang aku ke apartemen kakakku yang perempuan (kakakku kerja di Jakarta). Aku juga memasak sendiri untuk makan sehari-hari serta bekal ke kantor, kalau aku sedang tak ingin masak, aku membeli makanan di depan rumahku (di depan rumahku banyak yang berjualan makanan) atau GOFOOD (memesan makanan lewat aplikasi GOJEK).

Berikut foto-foto saat aku berada di Jakarta:
 Ini foto makananku kalau di rumah
 Ini komputer dan meja kerjaku
 Ini kue cokelat pemberian Mr. Jae untuk semua yang sedang bekerja
 Ini aku meet up dengan Syifa temanku sewaktu SD (meet up di Mall Kota Kasablanka)
 Ini aku kalau sedang di kantor (difoto oleh Linda)

 Ini waktu aku makan nasi goreng kimchi dan ayam mozarella di Ojju bersama kakakku saat weekend
 Ini aku berenang bersama kakakku di kolam renang apartemen tempat kakakku tinggal (kalau aku menginap di tempat kakakku)
 Ini waktu aku buka bersama keluarga besar ibuku (ini bersama bude-budeku dan pakdeku)
 Waktu libur kerja, aku menghadiri pernikahan tanteku, Tante Andin
 Ini waktu acara lamaran Tante Sari dan Om Novan


 3 foto di atas waktu buka bersama keluarga besar ibuku
 Waktu lebaran bersama keluarga besar ibuku
 Waktu weekend, aku menonton film bersama kakakku di bioskop
 Ini waktu pernikahan sepupuku, Mas Harun dan Mbak Uwi
 Ini waktu aku meet up dengan Rule teman SMPku di Plaza Kalibata
 Ini makan malam buatanku, makaroni pakai saus bechamel
 Ini makanan buatanku, spaghetti dengan saus bechamel dan daging asap
 Ini tumis buncis dan tempe, menu favoritku yang sering kubuat di rumah
Ini menu andalanku kalau aku bawa bekal ke kantor, sushi isi chicken katsu

Ini waktu buka bersama di kantor tempat aku magang
 Saat pulang ke Bandung, aku menghadiri pernikahan teman kuliahku, Yunita 
 Aku juga foto bersama keluargaku saat di acara pernikahan sepupuku, Mas Akbar
 Aku juga menghadiri pernikahan Teh Rara, pegawai perpustakaan SMAku, bersama Fanissa sahabatku semasa SMA
 Aku meet up dengan dua sahabatku semasa SMA, Intan dan Fanissa
 Lebaran bersama tetangga satu perumahanku di Bandung
Lebaran bersama keluarga besar ayahku
 Foto bersama pak manager dan seluruh pegawai kantorku saat acara perpisahan HRDku, mbak Frisma
 Foto bersama semua pegawai wanita di kantorku
Foto bersama mbak Frisma, HRD yang mewawancaraiku dan menerimaku menjadi staff magang
 Foto bersama tim Typist(typist ini seperti bagian entry data, divisiku saat magang) dan para admin
 Foto bersama Yulia, staff magang bahasa Mandarin, dan Linda, staff magang bahasa Korea (teman-teman dekatku di kantor)
 Foto bersama Linda sambil nyoba tanda hatinya Korea. :D
 Foto bersama Yulia
 Komputer dan meja kerjaku
 Ulangtahun Mas Rifki, ibu Fia, mas Happy, mbak Nurul, Safira
Foto bersama untuk terakhir kalinya (perpisahanku bersama Linda dengan kantor ini).

Sungguh pengalaman yang tak terlupakan bagiku karena pengalaman ini adalah pengalaman pertamaku bekerja di kantor. Aku sangat menikmati setiap momen yang terjadi di sana. Sungguh banyak ilmu yang tak kudapatkan dari tempatku kuliah dulu. Aku akan selalu merindukan masa-masa ketika aku menimba ilmu dan memperoleh pengalaman di kantor ini. Terimakasih untuk semuanya. Neomu kamsahamnida dan neomu saranghamnida/saranghaeyo. 

Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.