Pengikut

Selasa, 06 Agustus 2019

Review Buku SENI HIDUP MINIMALIS - FRANCINE JAY

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku yang baru selesai kubaca, berjudul "SENI HIDUP MINIMALIS" karya FRANCINE JAY.

Buku SENI HIDUP MINIMALIS Petunjuk Minimalis Menuju Hidup yang Apik, Tertata, dan Sederhana ini ditulis oleh FRANCINE JAY pada tahun 2010, 2016, ini buku terjemahan yang diterjemahkan oleh Annisa Cinantya Putri,diterbitkan oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2018 (yang punyaku cetakan keempat April 2019), judul aslinya adalah THE JOY OF LESS A Minimalist Guide to Declutter, Organize, and Simplify. Buku ini kubeli dari teman bookstagramku, kak @welldonemusthofa. Berikut foto bukunya:

Buku ini memiliki 4 bagian, yaitu dasar pemikiran, streamline, ruangan ke ruangan, dan cara hidup. Setiap bagiannya memiliki 2 sampai 10 bab. Pada bagian satu: dasar pemikiran, kita akan membuat beberapa pemikiran sebagai berikut (dengan bahasa yang lebih mudahnya): mengenali kegunaan barang, kita bukan barang kita, sedikit barang = sedikit stress, sedikit barang = lebih merdeka, melepaskan keterikatan dengan barang, jangan memiliki barang yang tidak kita ketahui gunanya, menikmati ruang, menyukai tanpa memiliki, bahagia dengan cukup, dan hidup sederhana. Pada bagian dua: streamline. Streamline ini adalah sebuah metode yang terdiri dari sepuluh teknik, yaitu: Startover - Mulai dari awal, Trash, treasure, or transfer - Buang, simpan, atau berikan, Reason for each item - Alasan setiap barang, Everything in its place - Semua barang pada tempatnya, All surfaces clear - Semua permukaan bersih, Modules - Ruang, Limits - Batas, If one comes in, one goes out - Satu masuk, satu keluar, Narrow down - Kurangi, dan Everyday maintenance - Perawatan setiap hari. Pada bagian tiga: ruangan ke ruangan, kita akan mempelajari tentang membersihkan/meminimaliskan setiap ruangan di rumah, yaitu: ruang keluarga, ruang tidur, ruang pakaian, ruang kerja, dapur dan ruang makan, kamar mandi, ruang penyimpanan, hadiah/barang peninggalan/barang kenangan. Pada bagian empat: Cara Hidup, kita akan memulai hidup minimalis dengan praktik mulai di keluarga dan masyarakat serta alam.

Buku ini diterjemahkan dengan bahasa yang baik, sehingga pembaca akan mudah paham. Ada beberapa kalimat yang menarik perhatianku, yaitu:
1. "Membatasi barang yang kita beli dan berfokus hanya pada hal-hal esensial adalah cara terbaik untuk meminimalisasi dampak konsumsi kita." (Jay, F. 2018: hlm. 46)
2. "Setiap kali ada barang baru, barang lama yang serupa harus dikeluarkan." (Jay, F. 2018: hlm.84)
3. "Hal paling menyenangkan dari cara hidup minimalis adalah manfaatnya langsung terasa." (Jay, F. 2018: hlm.93)
4. "Ketika menghadirkan pakaian baru, pakaian lama harus dikeluarkan-pakaian yang tak lagi dianggap ngetren, tidak bisa dikenakan, atau tidak kita sukai lagi." (Jay, F. 2018: hlm. 135)
5. "Memberi wadah pada semua barang dan memastikan Semua Barang pada Tempatnya adalah satu-satunya cara terbaik untuk menjaga kerapian meja". (Jay, F. 2018: hlm. 146)
6. " Cara terbaik untuk mengurangi konsumsi adalah membeli hanya yang kita butuhkan." (Jay, F. 2018: hlm.242)

Buku ini kurekomendasikan untuk teman-teman yang ingin memulai hidup minimalis dan membuat rumah menjadi lebih rapi dan bersih.

Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar