Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku yang berjudul "Orang dan Bambu Jepang" karya Ajip Rosidi.
Buku ini aku dipinjami oleh Pakde Hada (Kakaknya Ibuku). Pakde Hada tau aku suka tentang Jepang dan beliau berteman dengan anak dari penulis buku ini. Makanya Pakde Hada bisa mendapatkan buku ini dan aku dipinjami. Sudah lama aku dipinjami tapi baru sempat kubaca karena aku sibuk. Lain kali kalau bertemu Pakde Hada akan kukembalikan buku ini.
Buku ORANG DAN BAMBU JEPANG ini ditulis oleh AJIP ROSIDI pada tahun 2003 dan diterbitkan oleh PT Dunia Pustaka Jaya. Buku milik Pakde Hada ini cetakan kedua, terbitan tahun 2009. Buku ini menceritakan tentang pengalaman hidup yang dialami Pak Ajip Rosidi saat menjadi pengajar di sebuah universitas di Jepang pada tahun 1981. Buku ini menceritakan tentang pengamatan Pak Ajip Rosidi sebagai Gai-jin (orang asing) yang tinggal di Jepang, pengamatan tersebut tentang berbagai hal yang terjadi di Jepang secara menyeluruh di semua bidang, dan juga terdapat banyak perbedaan dengan Indonesia. Berikut foto bukunya:
Yang menarik dalam buku ini menurutku ada beberapa hal, yaitu:
- misalnya tentang naik kereta api di Jepang, yang bila kereta mengalami keterlambatan, pihak kereta akan memberikan pengumuman dan meminta maaf pada penumpang karena terlambat (di Jepang ini soal disiplin waktu sangat baik, beda dengan di Indonesia yang terbiasa terlambat/ngaret dan tak meminta maaf atas keterlambatannya).
- tentang orang Jepang yang tak pandai berbohong. Bila mereka terlambat, akan memberitahukan keterlambatannya. Bila menjual barang terdapat cacat, mereka akan langsung memberitahukan kecacatan barangnya. Rosidi, A. (2009: hlm. 83) mengungkapkan bahwa "Bagaimanapun menurut salah satu Hadis Rasulullah saw, berbohong itu merupakan salah satu dari tiga ciri orang munafik. Dua yang lain ialah tidak amanah dan ingkar janji. Anehnya ketiga hal itu, tidak bohong, tidak ingkar janji dan harus amanah merupakan nilai-nilai yang dapat kita temukan dalam kehidupan orang Jepang sehari-hari."
- tentang pekerjaan sebagai pilihan hidup. Di Jepang apabila memilih satu pekerjaan di sebuah perusahaan, selamanya akan seperti itu. Lalu apabila ingin mencalonkan diri sebagai calon pemimpin daerah (gubernur), harus mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya.
Buku ini mempunyai banyak istilah Jepang, namun jangan khawatir karena di bagian akhir ada daftar kata-kata Jepang. Buku ini enak dibaca karena diksi yang digunakan tidak susah dipahami, apalagi untuk istilah-istilah Jepang ada penjelasannya. Buku ini cocok dibaca bagi yang menyukai tentang Jepang.
Sekian postingan kali ini, sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar