Pengikut

Minggu, 13 Desember 2020

Review Buku "BEBASKAN IMAJINASIMU!" - GRANT SNIDER

 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku yang berjudul BEBASKAN IMAJINASIMU! karya GRANT SNIDER. Berikut foto bukunya:


Buku BEBASKAN IMAJINASIMU! Komik untuk memantik kreativitas memiliki judul asli THE SHAPE OF IDEAS An Illustrated Exploration of Creativity ini ditulis oleh Grant Snider. Buku ini diterbitkan pada tahun 2017 yang berbahasa Inggris, lalu diterjemahkan oleh Annisa Cinantya Putri dan diterbitkan oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2019.  Buku ini terdiri dari 12 bagian, terdiri dari Pembaca yang Baik, INSPIRASI, KERJA KERAS, IMPROVISASI, ASPIRASI, PERENUNGAN, EKSPLORASI, FRUSTASI SEHARI-HARI, IMITASI, PUTUS ASA, KEBAHAGIAAN HAKIKI, dan Indeks.

Buku BEBASKAN IMAJINASIMU! ini termasuk genre self-improvement non fiksi berbentuk komik ilustrasi tentang ide, proses dari awal merenungkan ide hingga ada rasa putus asa. Buku ini juga mengajak pembaca seperti introspeksi, tertawa, dan menemukan inspirasi. 

Buku BEBASKAN IMAJINASIMU! ini menurutku baik sekali karena penuh gambar dan warna, sangat menarik tulisannya karena berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Aku suka buku ini karena banyak pesan yang bagus buatku dan ada beberapa solusi untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan ide dan kreativitas. Selain itu, jarang ada buku non fiksi yang berbentuk komik seperti ini. 

Ada beberapa kutipan yang kusuka dari buku ini, di antaranya adalah sebagai berikut:

- "ADA IDE YANG TIMBUL SAAT KITA PUTUS ASA. BIASANYA, IDE DATANG KETIKA KITA BERHENTI MENCARI." (Snider, 2019, hlm. 25).

- "KUINGATKAN DIRI, HIDUP INI SINGKAT. BUAT SESUATU, JANGAN SIA-SIAKAN WAKTU." (Snider, 2019, hlm. 30).

- "multi-kegiatan. APA KAU PERNAH MENGERJAKAN BEBERAPA HAL SATU PER SATU? TIDAK ADA YANG TERSELESAIKAN-MENYEBALKAN. KUPILIH SAJA BERFOKUS PADA SEMUANYA SEKALIGUS DAN SEMUANYA SELESAI-DENGAN PAYAH." (Snider, 2019, hlm. 33).

- " SEDERHANA LEBIH BAIK TAPI KESEDERHANAAN LEBIH SULIT DICAPAI." (Snider, 2019, hlm. 57).

- "ATURAN BAGI PEKERJA LEPAS. KELILINGI DIRI DENGAN INSPIRASI. PATUHI ATURAN BERPAKAIAN. BUAT BATASAN RUMAH DAN KANTOR. SEIMBANGKAN KERJA DAN HASIL. ISTIRAHAT, SESEKALI. RENUNGI KEHIDUPAN DI SEKITAR. JANGAN TAKUT MENAMPILKAN KARYAMU." (Snider, 2019, hlm. 101)

Buku ini cocok untuk teman-teman yang suka mencari ide untuk karyanya, untuk pelajar/mahasiswa juga pas.

Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

#mulaimenulisdiblog

Selasa, 24 November 2020

Review Novel "Gadis Minimarket" - Sayaka Murata

 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Selamat datang di Augina Putri's blog. Kali ini aku akan mereview novel yang berjudul Gadis Minimarket. Berikut fotonya: 


Novel Gadis Minimarket ini ditulis oleh Sayaka Murata dengan judul asli KONBINI NINGEN. Novel ini diterbitkan pertama kali di Jepang pada tahun 2016, lalu diterjemahkan oleh Ninuk Sulistyawati dan diterbitkan Penerbit Gramedia Pustaka Utama tahun 2020. Novel Gadis Minimarket terdiri dari 160 halaman. 

Novel Gadis Minimarket menceritakan tentang seorang perempuan bernama Keiko yang terus bekerja sambilan di minimarket selama hidupnya. Keiko kecil tidak normal seperti anak-anak lain sehingga orang tua dan adiknya kesulitan. Meskipun sudah terapi/konsultasi, tetap saja begitu, hingga suatu hari dia tertarik untuk bekerja di minimarket dan belajar menyesuaikan diri seperti teman-teman di minimarket.

Novel Gadis Minimarket ini dari segi sampul depannya menarik, menggambarkan isi novelnya. Penerjemahan ningen menjadi gadis sedikit membingungkan untukku, karena ningen dalam bahasa Jepang artinya orang/manusia, tetapi hal ini mungkin agar mengikuti isi novelnya makanya dipilih kata gadis. Isu sosial yang diangkat dalam novel ini menarik dan cukup sensitif. Ada sedikit typo pada halaman 54, malas-masalan seharusnya malas-malasan. Novel ini membuatku membayangkan jadi pegawai minimarket di Indomaret atau Alfamart dan aku rindu ke sana untuk berbelanja (karena sejak mulai pandemi aku di rumah saja).  

Ada beberapa kalimat yang menarik, di antaranya adalah sebagai berikut:

- "Dalam pandanganku ada dua tipe pelaku diskriminasi: mereka yang memang memiliki dorongan dan keinginan untuk mendiskriminasi, dan mereka yang menggunakan istilah diskriminasi tanpa berpikir setelah mendengarnya dari suatu tempat." Keiko (dalam Murata, 2020, hlm. 69)

- "Masyarakat modern itu cuma ilusi karena meski berbicara soal persamaan gender, kita tetap hidup di dunia yang sama seperti Zaman Jomon..." Shiraha (dalam Murata, 2020, hlm. 71)

- "Ketidaksempurnaan itu menyebabkan aku mendapatkan perlakuan tak adil." Shiraha (dalam Murata, 2020, hlm. 87).

Novel ini cocok untuk orang yang menyukai genre marjin kiri, kesetaraan gender, feminisme.

Sekian postinganku kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya. 

#mulaimenulisdiblog

Jumat, 13 November 2020

Review Buku "The Power of Language" - Shin Do Hyun & Yoon Na Ru

 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku yang baru selesai dibaca, berjudul "The Power of Language" 말의 내공. Berikut foto bukunya: 



Buku The Power of Language 말의 내공 ditulis oleh Shin Do Hyun & Yoon Na Ru , lalu diterjemahkan oleh Hyacinta Louisa dan diterbitkan oleh Haru Media, imprint dari Penerbit Haru pada tahun 2020. Buku ini cukup tebal, sekitar 212 halaman. Jumlah bab ada 9 (Pengembangan Diri, Sudut Pandang, Kecerdasan, Kreativitas, Menyimak, Pertanyaan, Gaya Berbicara, Kebebasan, dan Contoh Nyata), dengan setiap bab memiliki 7 bagian. 

 Buku The Power of Language 말의 내공 adalah buku ilmu humaniora yang berkaitan dengan bahasa dan kata, bagaimana berkomunikasi yang baik terhadap sesama manusia, serta melihat contoh dari kisah para filsuf dan tokoh terkenal di dunia. Buku ini memadukan ilmu humaniora, bahasa, dan filsafat. Secara garis besar, buku ini mengulas tentang tahap persiapan dan pematangan dalam teknik berbahasa, teknik berbahasa, cara menerapkan teknik berbahasa, dan contoh penerapan teknik berbahasa dalam kehidupan para filsuf dan tokoh terkenal di dunia.   

Buku ini menurutku bagus karena selain mengulas tentang teknik berbahasa juga memadukan filsafat dan ilmu humaniora. Buatku yang kuliah di jurusan Linguistik (ilmu bahasa), buku ini menjelaskan teknik berbahasa (kemampuan berbahasa) secara lebih dalam dan dari sudut pandang berbeda dari buku pelajaran bahasa sehingga mudah dipahami orang secara umum, juga banyak membahas dari segi humaniora dan filsafat. Lebih cocok untuk yang pernah belajar filsafat, terutama filsafat ilmu. Tulisannya menarik karena terdapat perbedaan font serta ketebalan pada kutipan filsuf, isi, dan hal yang penting.   Contoh dalam buku ini menarik karena dari kisah para filsuf dan tokoh terkenal dunia.  

Ada banyak kutipan yang kusukai, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

- "... kesadaran adalah suatu tahap di mana kita menyadari perasaan kita dengan cepat dan tepat." (Hyun dan Ru, 2020, hlm. 32).

- "... momen saat ini adalah sesuatu yang sangat berharga dan berarti." (Hyun dan Ru, 2020, hlm. 63).

- "Jika ingin mendapatkan hatinya, bukalah dulu hatinya itu, jika ingin mengambil sesuatu darinya, memberilah terlebih dahulu. Hal ini disebut kebijakan rahasia, cara kelembutan mengalahkan kekuatan." Lao Zi (dalam Hyun dan Ru, 2020, hlm. 101).

- "Ketika membaca, kita perlu memahami makna yang tersirat sebelum kita bisa mempelajarinya secara menyeluruh. Jika kita tidak bisa memahami makna yang tersirat, kita akan kehilangan petunjuk untuk mendekat kepada inti tulisan. Memahami makna yang tersirat dalam teks akan membuka konteks secara alami." Zhu Xi (dalam Hyun dan Ru, 2020, hlm. 109).

Buku ini lebih cocok untuk orang yang menyukai bidang bahasa asing, ilmu bahasa, dan filsafat. 

Sekian postingan kali ini, sampai bertemu di postingan selanjutnya.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

#bookreview #reviewbuku #mulaimenulisdiblog

Minggu, 11 Oktober 2020

Review Buku "Quiet Impact Tak Masalah Jadi Orang Introver" Sylvia Loehken

 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat datang di Augina Putri's blog. Kali ini aku akan mereview buku yang berjudul "Quiet Impact Tak Masalah Jadi Orang Introver" karya Sylvia Loehken. Berikut foto bukunya: 


Buku Quiet Impact Tak Masalah Jadi Orang Introver memiliki judul asli Quiet Impact How to be a Successful Introvert. Buku ini ditulis oleh Sylvia Loehken tahun 2014, lalu diterjemahkan oleh Alex Tri Kantjono Widodo dan diterbitkan oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama pertama kali tahun 2016, punyaku cetakan kedua tahun 2019. Buku ini bergenre non fiksi self-improvement (pengembangan diri) dan memiliki sekitar 330 halaman menurut Goodreads. 


Buku Quiet Impact Tak Masalah Jadi Orang Introver ini berisi tentang kekuatan-kekuatan dan hambatan yang dimiliki sosok introver, serta berbagai saran untuk sosok introver agar bisa menghadapi hambatannya di area kerja, kehidupan pribadi, pertemanan, cinta, keluarga, juga saat berbicara di depan umum.  


Buku ini menurutku cukup tebal, bahasanya agak kaku, sempat membuatku reading slump tetapi buku ini cukup menarik karena terdapat lembar isian untuk pembaca juga berbagai saran untuk menghadapi hambatan sosok introver dalam berbagai hal dalam kehidupan. 


Beberapa kutipan menarik dalam buku ini:

1. "PRIBADI PENDIAM MEMERLUKAN ENERGI UNTUK MELAKUKAN INTERAKSI SOSIAL, SEDANGKAN PRIBADI EKSTROVER MENGAMBIL ENERGI DARI INTERAKSI INI." (Loehken, S., 2019, hal. 18). 

2."SEBAGAI SEORANG INTROVER, PASTIKAN ANDA MEMILIKI CUKUP WAKTU UNTUK DIRI SENDIRI!" (Loehken, S., 2019, hal. 19).

3. "BAGI PRIBADI PENDIAM, PANGGILAN TELEPON SERING MENYEBABKAN STRES DAN RASA TIDAK BERDAYA DALAM MENGHADAPI SEBUAH SITUASI." (Loehken, S., 2019, hal.155).

Buku ini kurekomendasikan untuk teman-teman yang introver sepertiku dan juga untuk ekstrover yang ingin memahami sosok introver. 

Rabu, 23 September 2020

Review buku Beli karena Butuh - Andi Sri Wahyuni, Akt.

 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku yang berjudul Beli karena Butuh. Berikut foto bukunya: 


Buku Beli karena Butuh ditulis oleh Andi Sri Wahyuni, Akt. dan diterbitkan Penerbit PT Elex Media Komputindo bagian Quanta pada tahun 2018. Buku ini bergenre non fiksi Motivasi Islami. 


Buku Beli karena Butuh ini berisi tentang mengatur keuangan untuk muslimah (perempuan muslim). Buku ini terdiri dari 4 bagian, yaitu Penting Dipikirkan Kembali, Resisten Berbagai Godaan, Pos-Pos Penguras Kantong, dan Beberapa Saran Untuk Mengelola Keuanganmu. Buku ini juga mengajak pembaca untuk mempertanyakan diri apakah selama ini merasa kebanyakan barang, boros, mubazir, sering belanja tiap ada diskon atau membeli barang secara tiba-tiba, dan tidak tahan godaan untuk berbelanja. Kemudian ada penjelasan dampaknya dan beberapa pendapat menurut para penulis tentang hidup minimalis, juga terdapat beberapa ayat Al-Qur'an dan hadits yang mendukung tulisan. Buku ini juga menyuguhkan solusi agar bisa lebih sederhana dan lebih hemat secara umum dan islami. 


Buku Beli karena Butuh ini menurutku baik sekali karena selain halaman dan tulisannya berwarna, dilengkapi dengan penjelasan dari para ahli dan penulis tentang hidup minimalis, juga terdapat penjelasan dari ayat Al-Qur'an dan hadits, covernya juga menarik.


"Para penulis buku tentang gaya hidup minimalis, dimulai dari Marie Kondo, Francine Jay, hingga Fumio Sasaki, sama-sama bersepakat bahwa KEBAHAGIAAN YANG HAKIKI TIDAK DIDAPAT DARI BENDA-BENDA. SEMAKIN SEDERHANA KAMU, SEMAKIN BAHAGIA HIDUPMU." (Wahyuni, A., 2018, hal. 21).

"...untuk meminimalisir sikap rakus belanja buku saya, biasanya, saya menahan diri untuk tidak belanja buku kalau buku yang sedang saya baca belum selesai. Selain jadi solusi untuk tidak menumpuk-numpuk buku, ini juga efektif membuat saya semangat membaca agar bisa membeli buku baru dan pengetahuan baru." (Wahyuni, A., 2018, hal. 125).

"OLEH KARENA ITU, SEMAKIN KAMU MEMINIMALKAN KONSUMSI TERHADAP BARANG-BARANG YANG TIDAK KAMU BUTUHKAN, SEMAKIN KAMU IKUT MENJADIKAN BUMI DAN KEHIDUPAN INI SEBAGAI RAHMAT BAGI SEMESTA ALAM." (Wahyuni, A., 2018, hal. 36)

Buku ini kurekomendasikan untuk muslimah berusia 14 tahun ke atas yang sedang belajar untuk hidup lebih sederhana. 

Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.   

Senin, 03 Agustus 2020

Review buku Cerdas Uang Zaman Sekarang - Anatoli Dzikri Al Indragiri

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's blog. Kali ini saya akan mereview buku yang berjudul Cerdas Uang Zaman Sekarang. Berikut foto bukunya: 

Buku Cerdas Uang Zaman Sekarang ditulis oleh Anatoli Dzikri Al Indragiri pada tahun 2018 dan diterbitkan oleh Penerbit PT Elex Media Komputindo. Buku ini bergenre non fiksi motivasi islami. 

Buku Cerdas Uang Zaman Sekarang ini berisi tentang bagaimana mengelola keuangan dengan mengalokasikan penghasilan yang diterima tidak hanya untuk kehidupan duniawi tetapi juga untuk kehidupan akhirat. Buku ini terdiri dari 6 bagian, yaitu Sumber Penghasilan, Alokasi Penghasilan, Kehidupan Sekarang (Dunia), Bekal Masa Depan (Akhirat), Hasil, dan Tujuan. 

Buku Cerdas Uang Zaman Sekarang ini menjelaskan bagaimana konsep harta, tips menjemput rezeki, mengelola keuangan untuk kehidupan duniawi (kebutuhan hidup, rumah tangga, bayar utang, dll), juga untuk kehidupan akhirat (umrah, kurban, haji, sedekah, zakat, wakaf, infak), dan untuk mendapatkan rida Allah SWT. 

Buku ini menarik sekali buat saya karena saya sedang belajar untuk mengatur keuangan agar lebih hemat lagi dan lebih bermanfaat untuk jangka panjang. Saya mendapatkan buku ini karena memenangkan giveaway yang diadakan oleh teman komunitas bookstagram Indonesia, welldonemusthofa. Terima kasih atas hadiah bukunya. :) Kalau harga asli bukunya untuk pulau Jawa Rp 64.800,- .

Ada beberapa kalimat menarik dalam buku ini, yaitu:
1.  "Dalam pengelolaan keuangan pribadi dan keluarga tentu ada pos pemasukan dan pengeluaran. Dikatakan surplus apabila pendapatan yang diraih lebih besar dari pengeluaran. Sebaliknya defisit terjadi apabila pos pengeluaran lebih besar dari pendapatan." (Indragiri, A., 2018, hal. 10)
2. "Jangan suka menunda-nunda untuk membayar utang apalagi punya niat untuk tidak membayar utang. Baginda Nabi Muhammad saw., memperingatkan kita sebagai umat Islam tentang bahayanya utang yang tidak dibayar. Semua dosa orang yang mati syahid diampuni kecuali utang. (HR. Muslim). Jiwa seorang mukmin itu terkatung-katung karena utangnya sampai ia dibayarkan. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)." (Indragiri, A., 2018, hal. 55)
3. "Kebutuhan adalah segala sesuatu yang harus dipenuhi dan disesuaikan dengan kemampuan hidup layak, sedangkan keinginan tidak selalu harus dipenuhi." (Indragiri, A., 2018, hal. 105)

Buku ini saya rekomendasikan untuk yang mau belajar mengatur keuangannya agar tidak berutang kepada teman atau orang lain. 

Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya. 
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Minggu, 26 Juli 2020

Review buku "Am I There Yet?" (Mari Andrew)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku Am I There Yet? yang baru selesai kubaca. Berikut foto bukunya:

Buku Am I There Yet? ini ditulis oleh Mari Andrew pada tahun 2018, lalu diterjemahkan oeh Pratiwi Utami dan diterbitkan Penerbit Bentang Belia (PT Bentang Pustaka), ada tulisan "Perjalanan Berbatu dan Penuh Liku Menuju Dunia Orang Dewasa".

Buku Am I There Yet? ini menceritakan perjalanan hidup penulisnya (Mari Andrew) ketika berada di rentang usia 20-30 menuju dunia orang dewasa. Banyak hal yang terjadi dalam hidupnya, masalah cinta, persahabatan, rumah, pekerjaan, sakit hati/ patah hati, hingga menemukan jati diri.

Buku Am I There Yet? ini bergenre nonfiksi self-help. Buku ini menarik karena dilengkapi ilustrasi yang lucu dan gambaran tempat yang dikunjungi baik, sehingga membaca menjadi menyenangkan dan berasa sedang jalan-jalan, diksinya juga bagus, juga terdapat banyak pelajaran tentang kehidupan.

 Ada beberapa kalimat yang bagus dalam buku ini, di antaranya:
- "Jatuh cinta kepada seseorang kadang berarti juga jatuh cinta kepada dirimu sendiri." (Andrew, M., 2018, hal. 63)
- "Ketika memutuskan gaya seperti apa yang cocok dengan kepribadianmu, ingatlah bahwa kamu sebenarnya sudah punya gaya itu dalam hidupmu." (Andrew, M., 2018, hal. 146)
- "Membelanjakan uang tak seharusnya membuatmu merasa bersalah; harusnya kamu jadi bersyukur. Kamu punya kesempatan memilih benda atau sesuatu yang bikin kamu lebih bahagia dan ekspresif." (Andrew, M., 2018, hal. 149)

Buku ini kurekomendasikan untuk orang yang sedang berada di rentang usia 20-30 tahun.

Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kamis, 09 Juli 2020

Review novel Kertas Hitam (Aru Armando)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview novel yang kudapat dari Penerbit Shofia (novel kerjasama) yaitu Kertas Hitam. Berikut fotonya:

Novel Kertas Hitam ditulis oleh Aru Armando dan diterbitkan Penerbit Shofia - CV. Loe pada tahun 2020. Novel Kertas Hitam ini merupakan novel kedua dari Aru Armando, masih berhubungan dengan novel pertamanya yang berjudul Sang Pewarta. Novel ini memiliki genre misteri.

Novel Kertas Hitam menceritakan tentang sebuah operasi menjelang Pemilu yang berjalan dengan pelan-pelan dan hati-hati. Perebutan kekuasaan mahal. Bank negara menjadi pertaruhan di bursa saham. Dikendalikan oleh yang tak tampak. Tomi, Sang Pewarta yang pulang dari Amerika, mengalami berbagai hal yang menyedihkan hingga menegangkan. Tomi yang dikhianati seorang wanita dan kehilangan rekan wartawannya yang bernama Vina, membuatnya bangkit kembali sebagai seorang jurnalis. Novel ini mengajak pembaca berpetualang di tengah rimba hukum, perjudian di meja saham, serta kerumitan nasib di antara banyak harapan. 

Novel ini menarik banget bagiku. Misterinya cukup rumit, tapi perlahan-lahan terbuka benang merahnya karena mulai muncul petunjuk-petunjuk. Pelan tapi pasti. Menegangkan juga. Kesan misteri dan menegangkannya oke. Ada beberapa adegan romance juga, adegan 17 atau 18+. Penulis novel ini berani banget mengungkapkan cerita tentang seorang jurnalis dan bahaya yang mengintainya. Diksinya bagus, typo menurutku tak terdapat dalam huruf namun ada dalam spasi karena ada yang 2 spasi antara katanya. Lengkap dengan pengetahuan tentang investasi dan saham, yang buatku jadi tau meski aku nggak paham semuanya (emang aku nggak bakat hitungan sih). Aku juga teringat salah satu kenalanku ada yang seorang jurnalis, beliau menceritakan bagaimana bekerja di bidang jurnalis itu, serta bahaya yang mengintai di balik sebuah tulisan, posisi di ujung tanduk istilahnya, harus siap semuanya serta mental. Hal ini juga kurasakan saat membaca novel ini. Alurnya mengalir dan tak mudah ditebak pembaca, bikin penasaran dan nagih ingin membaca terus novel ini. Hanya saja karena aku belum membaca novel pertamanya, jadi sedikit kebingungan.

"Berhenti berharap, membuka lembaran baru. Biarlah waktu yang menjawab dan menentukan." (Armando, A., 2020, hal. 61).
"Investasi yang benar, tentu saja. Tidak harus saham. Bisa logam mulia, reksadana, deposito dan ragam investasi lainnya." (Armando, A., 2020, hal. 69)
"Jika kita merasa sakit saat berkorban, maka pengorbanan itu adalah pengorbanan penuh harap. Pengorbanan dengan pamrih. Orang yang berkorban dengan harapan, tidak layak disebut pejuang." (Armando, A., 2020, hal. 221)

Novel ini kurekomendasikan buat kalian yang suka genre misteri juga yang punya pengetahuan tentang jurnalistik atau ekonomi akan lebih baik. 

Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Senin, 29 Juni 2020

Review Novel Mantan Rasa Gebetan (Titi Sanaria)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview novel yang baru selesai kubaca, yaitu Mantan Rasa Gebetan. Berikut foto novelnya:

Novel Mantan Rasa Gebetan ditulis oleh Titi Sanaria dan diterbitkan oleh PT Elex Media Komputindo pada tahun 2020. Aku mendapatkan novel ini langsung dari penulis dan penerbitnya karena memenangkan pemilihan bookstagram untuk mereview novel ini.

 Novel Mantan Rasa Gebetan menceritakan tentang Kayana, seorang perempuan yang memilih Malino sebagai tempat pelariannya setelah dia bercerai dengan Yudistira Wijaya. Mereka sudah bercerai selama tiga tahun. Kayana meninggalkan Jakarta karena dia mengalami kenangan menyakitkan di sana dan berusaha menjauh dari masa lalu buruk yang masih membayanginya. Ketika Kayana mencoba membangun hubungan dengan laki-laki lain, tiba-tiba Yudistira muncul di hadapannya seperti hantu yang membayanginya. Yudistira mendatangi dan mendekati Kayana lagi untuk meminta rujuk. Tentu saja Kayana masih bimbang untuk menerima Yudistira karena rasa sakit hatinya itu. Tapi Yudistira tampaknya tidak bermain-main dengan permintaan rujuknya itu.

Novel ini jujur membuat perasaanku ikut campur aduk, ingat mantan pacar juga, dan membuatku bingung serta terhubung dengan beberapa adegan dari novel ini. Tak bisa kupungkiri, nama "Wijaya" mengingatkanku pada sang mantan yang juga memiliki nama itu, tapi aku bisa segera sadar dari ingatan dan membaca novel ini lagi. Tokoh Yudistira Wijaya ini bersifat kekanakan, santai, dan super menyebalkan buatku. Tokoh Kayana sendiri perempuan mandiri, serius, perencana dan pengatur yang baik, mirip aku.Wkwkwk. Novel ini kata-katanya bagus, juga tak membuat pusing pembaca, tidak terdapat typo juga, sehingga pembaca nyaman membacanya. Alurnya sangat mengalir, kisahnya bikin nagih ingin membaca terus lanjutannya. Banyak pelajaran tentang cinta dan kehidupan dalam novel ini.

Ada beberapa kalimat yang kusuka, yaitu:
- "Cinta juga punya umur karena perasaan itu tidak abadi." (Sanaria, T. 2020, hal. 2)
- " Dia terlihat seperti hasil persilangan antara Chris Evans dan Chris Hemsworth (minus facial hair). Ya, Captain America dan Thor." (Sanaria, T. 2020, hal. 4)
- "Serius dan santai itu kombinasi yang sempurna." (Sanaria, T. 2020, hal. 63)
- "Karena kamu memang masih cinta sama dia. Itu alasan kamu menjauh. Kamu berharap jarak bisa membunuh perasaanmu. Tapi, teori jarak dan perasaan nggak selamanya berbanding lurus, kan?" (Sanaria, T. 2020, hal. 143)
- "Kebanyakan orang memilih memutus hubungan dengan masa lalu saat memulai hidup baru." (Sanaria, T. 2020, hal. 149)
- "SAAT mencintai seseorang, kita terkadang melanggar batas yang kita tetapkan untuk diri sendiri. Garis benar dan salah yang seharusnya terang-benderang jadi kabur. Logika dan akal sehat bersembunyi karena diintimidasi perasaan." (Sanaria, T. 2020, hal. 182)

Novel ini kurekomendasikan untuk wanita maupun pria yang sedang penasaran/galau tentang cinta dan kehidupan.

Sekian postingan kali ini, sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Senin, 15 Juni 2020

Review buku I WANT TO DIE BUT I WANT TO EAT TTEOKPOKKI (Baek Se Hee)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku yang berjudul I WANT TO DIE BUT I WANT TO EAT TTEOKPOKKI. Berikut foto bukunya: 

Buku I WANT TO DIE BUT I WANT TO EAT TTEOKPOKKI ini merupakan buku essay (non fiksi) bergenre self improvement yang ditulis oleh Baek Se Hee (dari Korea Selatan), lalu diterjemahkan oleh Hyacinta Louisa dan diterbitkan Penerbit Haru pada tahun 2019, punyaku ini cetakan kelima, Januari 2020. Judul aslinya 죽고 싶지만 떡볶이는먹고싶어 . 

Buku ini merupakan cerita asli dari penulisnya yang terkena distimia (depresi berkepanjangan) dan gangguan kecemasan selama lebih dari sepuluh tahun yang menjalani proses pengobatan dengan cara konsultasi ke psikiater dan minum obat, dan buku ini merupakan kisah saat penulis berkonsultasi dengan psikiaternya (makanya hampir semua buku ini berformat dialog). Terdapat kesimpulan penulis setiap setelah menjalani konsultasi (di setiap akhir bab ada halaman khusus tentang itu), penjelasan tentang apa itu distimia oleh dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ agar pembaca mengetahui tentang distimia sebelum membaca kisah penulis di dalam buku ini. Selain itu juga terdapat kisah pendek penulis tentang kehidupannya. 

Jujur ketika melihat buku ini sangat terkenal, aku ingin membelinya tapi belum bisa saat itu. Ketika sudah membeli juga aku tak langsung membacanya karena aku punya daftar buku yang belum dibaca sangat panjang. Pada saat aku terkena sakit selama 6 bulan lamanya dan aku juga sempat mengalami stress dan cemas setiap hari hingga susah tidur memikirkan apakah aku akan meninggal atau aku bisa sembuh (karena penderita yang meninggal karena sakit ini juga terhitung banyak), maka kuputuskan untuk membaca buku ini. Buku ini tepat untuk dibaca ketika kondisi mental/pikiran sedang turun. Buatku sendiri buku ini semacam self help, pelan-pelan aku bisa paham, tenang, dan tidak cemas serta kurang percaya diri lagi. Terjemahan buku ini sangat baik menurutku, karena pemilihan katanya bagus dan membuat pembaca tak terlalu bingung. 

Ada beberapa kalimat yang aku setuju dan suka, yaitu:
1. "Orang yang terlihat seperti rasa percaya dirinya tinggi sekali ternyata rasa percaya dirinya rendah. Mereka melakukan hal yang menonjol di depan umum karena mereka tidak memiliki rasa percaya diri. Mereka melakukannya agar orang-orang bisa melihat diri mereka. Sebaliknya, jika seorang puas dengan dirinya sendiri, maka mereka tidak akan mudah terpengaruh oleh apa pun yang dikatakan oleh orang lain" - Psikiater (Hee, B., 2020, hal. 35)
2. "Saat Anda tidur, jauhkanlah ponsel Anda." - Psikiater (Hee, B., 2020, hal. 51)
3. "Sementara itu, kalau saya di rumah sendirian, rasanya saya mulai merasa depresi. Saya sempat memikirkan kenapa bisa seperti itu. Ternyata, penyebabnya adalah karena saya melihat unggahan orang-orang di Instagram." - Baek Se Hee (Hee, B., 2020, hal. 63-64)

Buku ini jujur membuatku capek saat membacanya, tapi karena aku juga merasakan beberapa hal dalam buku ini, jadi bisa selesai membacanya. Buku ini kurekomendasikan untuk teman-teman yang suka genre self improvement, psikologi, dan juga sedang mengalami kondisi mental/pikiran tidak baik. Jangan lupa selain membaca buku ini juga ceritakan kondisi yang kamu alami pada teman yang kamu percayakan, lebih baik lagi kalau temanmu itu dari jurusan psikologi. 

Sekian postingan kali ini, sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Kamis, 07 Mei 2020

Review Buku Baper Sama Allah

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku yang berjudul "Baper Sama Allah". Berikut foto bukunya:

Buku Baper Sama Allah ditulis oleh Efa Nofita Aryani (nama penanya Fanftry) dan diterbitkan oleh Guepedia pada tahun 2019. Buku ini terdiri dari 16 bab dan memiliki jumlah halaman yang sedikit setiap babnya. Penulis terinspirasi dari banyak orang yang mengeluh menjalankan perintah Alah, susah istiqomah, dan permasalahan lainnya serta agar banyak orang merasakan bagaimana baper sama Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa bagi orang muslim.

Buku Baper Sama Allah mengulas tentang berbagai permasalahan yang menguji keimanan seorang muslim, mulai dari tidak bersyukur, hijrah, sinyal Allah, skenario Allah, pacaran, mempersiapkan diri sebelum bertemu jodoh, hijab, dan lain-lain. 

Saat membaca buku ini, perasaanku campur aduk. Merasa tertampar dengan kata-kata dalam buku ini, ternyata diriku masih banyak kekurangan dan belum menjadi seorang muslim yang baik. Kata-kata dalam buku ini jleb, namun buku ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya kata-katanya banyak menampar pembaca tapi benar, banyak kisah-kisah, ayat-ayat, dan hadits-hadits yang untuk mendukung tulisan penulis. Kekurangannya banyak menurutku. Pertama,  cover buku yang terlihat tidak rapi cetakannya karena terlihat di pinggirannya masih ada garis/warna putih. Kedua, ada beberapa halaman kosong padahal harusnya setelah teks isi langsung ke quote, tak ada halaman kosong. Ketiga, yang paling aku kesal adalah setiap halaman mengandung typo, sehingga aku membaca sambil memberi tanda ke tulisan yang mengandung typo. Typo di sini adalah kesalahan pemakaian "di" , huruf kapital, peletakan tanda baca, dan kepemilikan. Seperti misalnya ada kata "urusan mu" seharusnya "urusanmu" , "didunia" seharusnya "di dunia", nama "allah" seharusnya "Allah", Tanpa, kita sadari Allah dengan murah telah memberikan kita begitu banyak fasilitas. (salah peletakan tanda koma, seharusnya diletakkan setelah kata sadari), dan masih banyak lagi typo yang tak bisa kusebutkan semua. 

Namun, dari banyak kekurangan itu, ada beberapa quote yang aku suka, di antaranya:
- "Orang yang banyak istighfar itu orang yang paling mudah dikabulkan doanya." Ustadz Adi Hidayat (dalam Fanftry, 2019, hal. 103).
- "Hijab itu wajib setelah baligh. Bukan wajib setelah Baik." (Fanftry, 2019, hal. 64)

Buku ini kurekomendasikan untuk remaja dan anak kuliah, karena bahasanya gaul sekali tapi enak dibaca. 

Sekian postingan kali ini, sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Kamis, 23 April 2020

Review Buku Kunci Jawaban Pertanyaan Tak Terucapkan (KJPTT) - Valencia Nathania

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku Kunci Jawaban Pertanyaan Tak Terucapkan. Berikut fotonya:

Buku Kunci Jawaban Pertanyaan Tak Terucapkan ditulis oleh Valencia Nathania dan diterbitkan oleh Penerbit PT Rahasia Gadis Indonesia, punyaku cetakan pertama Januari 2020. Awalnya buku ini berbentuk e-book, namun karena banyak permintaan, akhirnya dicetak. Aku senang sekali waktu buku ini dicetak, karena aku tidak bisa membeli e-booknya (karena cepat pusing kalau membaca buku bukan berbentuk fisik/file PDF/e-book). Aku membeli buku ini di salah satu toko buku online milik teman bookstagramku, nama tokonya @bukuoriginalcom. Kini buku ini hanya tersedia e-book saja.

Buku ini bergenre non fiksi yang ditujukan untuk cewek dalam menghadapi dunia yang penuh ketidakpastian, terdiri dari 6 bab dengan 1 bab nya berisi sekitar 5 sampai 16 sub bagian. 6 bab dalam buku ini berisi tentang: kamu (pembaca), keluarga, persahabatan, cinta, seks, dan kehidupan. Buku ini menjelaskan banyak pengetahuan baru, menjelaskan kenapa terjadi sebuah masalah, memberikan solusi untuk bisa keluar dan menyelesaikan masalah yang dihadapi. Buku ini juga memotivasi pembaca untuk terus berbuat baik dan menerima keadaan diri maupun orang lain.

Dari segi pilihan kata, aku suka banget, karena meski terkesan menusuk/menampar hati saat membacanya, namun tetap benar dan tidak menyalahkan pembaca, malah memberikan solusi dan memotivasi pembaca. Segala hal yang pernah kualami dan sedang kualami beberapa minggu ini yang membuatku terus penasaran dan bersalah, terjawab di buku ini. Ada sih typo sedikit, seperti pada halaman 161 ada "tterdekat" seharusnya "terdekat".

Banyak kata-kata yang bagus dalam buku ini, namun akan kukutip yang aku suka saja. 
"Hargailah orang yang kamu cintai dan segala yang kamu miliki selagi masih ada kesempatan..." *Karena di dunia ini tidak ada yang abadi* (Nathania, V., 2020, hal. 177)

Buku ini kurekomendasikan untuk perempuan remaja hingga dewasa. 

Sabtu, 11 April 2020

Review Novel Si Anak Cahaya - Tere Liye

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview novel Si Anak Cahaya yang ditulis oleh penulis favoritku, Tere Liye. Berikut fotonya: 

Novel Si Anak Cahaya ini ditulis oleh Tere Liye dan diterbitkan pada tahun 2018, punyaku ini cetakan ketiga, Agustus 2019, dan diterbitkan oleh Republika Penerbit. Novel Si Anak Cahaya ini menceritakan seorang anak perempuan bernama Nurmas, julukannya si anak cahaya (Nur artinya cahaya, mas dari emas, logam mulia berharga) dan petualangan masa kecilnya yang keren, mengagumkan, mendebarkan, dan menyenangkan. Novel ini juga menceritakan bagaimana Nurmas menikah.

Alur novel ini maju, tapi ada beberapa bab yang mundur (waktu menceritakan masa lalu Yahid, bapaknya Nurmas. Juga waktu menceritakan bagaimana Bapak dan Mamak Nurmas bertemu hingga menikah dan punya anak). Seperti novel-novel Tere Liye yang lain, tentu saja berkaitan dengan sejarah Indonesia. Oh iya, Nurmas/ Si Anak Cahaya ini adalah Mamak (Ibu) dari 4 anak, yaitu Eliana, Pukat, Burlian, dan Amelia (kalau sekarang judulnya Si Anak Pemberani, Si Anak Pintar, Si Anak Spesial, dan Si Anak Kuat). Jadi, akan lebih terasa nyambung kalau sudah membaca semua buku 4 anak itu. Menurutku ada sedikit typo, seperti kata "edikit" harusnya "sedikit".

Ada beberapa kalimat bagus, seperti:
- "Kau tahu, rasa cinta itu adalah perisai yang kuat." Bapak (dalam Liye, T. 2019, hal. 159)
- "Rezeki datang bukan hanya dari keuntungan berjualan, Nung. Masih banyak pintu rezeki lain." Mamak (dalam Liye, T. 2019, hal. 286)
- "Berdagang adalah cara cepat mendapatkan uang." Kakek Berahim (dalam Liye, T. 2019, hal. 302)

Novel ini kurekomendasikan kepada teman-teman yang menyukai genre slice of life (yang menceritakan tentang kehidupan).

Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Selasa, 24 Maret 2020

Review Novel Beta Testing (Mooseboo)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview novel yang pertama kali kubeli dari situs toko buku Gramedia (beli buku online) dan menggunakan hadiah voucher diskon 50.000 hadiahku menang giveaway dari PT Elex Media Komputindo, judulnya Beta Testing. Berikut foto novelnya:

Novel Beta Testing ini ditulis oleh Mooseboo (nama pena dari Fanny Noe) pada tahun 2019 dan diterbitkan oleh PT Elex Media Komputindo. Novel ini merupakan salah satu novel dari seri Job Series, ini yang pertama. Novel Beta Testing ini bergenre romance. Jumlah halaman 352 (dilihat di aplikasi goodreads), lumayan tebal menurutku.

Novel Beta Testing ini menceritakan seorang pria bernama Pangeran Handaru, biasa dipanggil Pange, yang bekerja sebagai Game Tester, terlibat friendzone dengan Mika, temannya semasa kuliah, yang kini satu kantor dengannya, serta bingung dan mempertanyakan pekerjaannya setelah bertemu dengan Magda, seorang pustakawati di perpustakaan dekat kantornya yang mempunyai pandangan berbeda dengannya tentang game.

Novel ini mempunyai alur maju, tapi ada beberapa halaman yang sekilas menceritakan masa lalu tokohnya. Alurnya berjalan dengan pas menurutku, ceritanya begitu mengalir dan membuat penasaran, nagih banget pokoknya. Diksinya bagus sehingga pembaca bisa mengikuti cerita terus-menerus, berbagai rasa dapat dialami, senang, sedih, galau, humor, jatuh cinta, patah hati, dll. Desain sampulnya bagus, lembut banget, yang aku suka desain layout tiap bab dan sampulnya, sudah game banget. Kekurangan menurutku sih untuk istilah-istilah game atau bahasa Inggris, kurang penjelasan/ arti, baiknya ada tambahan catatan kecil sih untuk penjelasan istilah-istilah itu.

Buatku yang sedang mengalami friendzone dengan seseorang selama beberapa tahun seperti yang dialami tokoh novel ini, novel ini berasa nampar banget, bikin aku mempertanyakan hubungan sendiri, namun banyak juga petuah tentang cinta dan pentingnya komitmen serta status dalam novel ini. Bikin aku baper parah sampai nangis. Bagiku yang seorang gamer (suka main game), novel ini menambah pengetahuanku tentang dunia game, istilah-istilah, jenis, juga behind the scene sebuah game dibuat hingga beredar di pasaran. Rekomendasi banget buat yang suka main game dan membaca novel genre romance.

"... cinta itu kayak game. Afeksi dan profesi." Pange (dalam Mooseboo, 2019, hlm. 339)
" Cinta cuma bakal jadi afeksi kalau sekadar ngikutin kata hati. Makanya sering kali muncul istilah toxic relationship atau secret admirer. Tapi kalau cinta udah kenal yang namanya komitmen, secara enggak langsung akan ada status di dalamnya, seperti profesi. Istri, ayah, ibu, anak, dan lain-lain. Makanya komitmen itu yang dibutuhin buat nyatuin keduanya." Pange (dalam Mooseboo, 2019, hlm. 339)
"Dan menurut saya cinta yang sempurna itu ya dua-duanya. Enggak cuma apa yang dirasain tetapi juga dibuktiin dengan status." Pange (dalam Mooseboo, 2019, hlm. 339)

Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan berikutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Rabu, 18 Maret 2020

Review buku GOODBYE,THINGS Hidup Minimalis ala Orang Jepang (Fumio Sasaki)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku yang baru saja selesai kubaca, berjudul GOODBYE, THINGS Hidup Minimalis ala Orang Jepang (penulisnya Fumio Sasaki). Berikut foto bukunya:
Buku GOODBYE, THINGS Hidup Minimalis ala Orang Jepang ini ditulis oleh Fumio Sasaki pada tahun 2015 dengan judul asli dalam bahasa Jepang yaitu BOKUTACHINI, MOU MONO WA HITSUYOU NAI. Buku itu lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Annisa Cinantya Putri dan diterbitkan oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2018, punyaku ini cetakan ketiga bulan Februari 2019. Buku ini kubeli di toko buku langgananku dari SMP, Togamas Supratman. 

Buku ini menceritakan pengalaman penulis ketika sebelum menjalankan hidup minimalis dan setelah menjadi minimalis. Pada awal buku terlihat foto-foto perubahan ruangan penulis saat sebelum jadi minimalis dan setelah jadi minimalis juga contoh orang lain yang hidup sebagai minimalis. Buku ini mempunyai 5 bagian, yaitu bagian pertama: mengapa minimalisme? (definisi dan makna minimalisme), bagian kedua: mengapa kita mengumpulkan begitu banyak barang? (memikirkan kebiasaan dan keinginan juga arti benda-benda milik kita), bagian ketiga: 55 kiat berpisah dari barang dan 15 kiat tambahan untuk tahap selanjutnya dalam perjalanan menuju minimalisme, bagian keempat: 12 hal yang berubah sejak saya (penulis) berpisah dari barang-barang kepemilikan, bagian kelima: "merasa" bahagia alih-alih "menjadi" bahagia. Buku ini cukup tebal, kalau di aplikasi goodreads sih 272 halaman. 

Buku ini menurutku buku minimalis terekstrim dari buku-buku minimalis yang pernah kubaca sebelumnya (buku karya Marie Kondo dan buku karya Francine Jay), karena membuang banyak sekali barang, termasuk buku tabungan. Namun, buku ini memiliki kesamaan dengan buku Marie Kondo maupun Francine Jay, bahwa minimalis menimbulkan kebahagiaan dan rasa syukur. Penulis buku ini tidak menjelaskan cara minimalis mulai dari bagian ruangan atau lebih rinci bendanya yang mau disimpan atau dibuang, tetapi lebih ke menjelaskan dahulu apa itu minimalis, memberi contoh dari hidupnya, dan list barang yang dibuang, contoh orang sukses/terkenal yang minimalis, banyak mengajak pembaca untuk merenungkan diri mengapa masih menyimpan barang yang banyak, memberikan tips dan fakta tentang minimalis, dan lain-lain. 

Ada beberapa kata yang menarik buat saya, beberapa di antaranya adalah:
- "Kebahagiaan timbul dari waktu yang berkualitas, bukan barang yang berkualitas" (Sasaki, F., 2019, hal. 139)
- "Menjaga citra diri justru merupakan penghambat" (Sasaki, F., 2019, hal. 166)
- "Waktumu terbatas, jangan menyia-nyiakannya dengan menjalani hidup menjadi orang lain" Steve Jobs (dalam Sasaki, F., 2019, hal. 131)

Buku ini kurekomendasikan untuk teman-teman yang ingin menjadi lebih hemat dan lebih bahagia serta yang sedang belajar bersih-bersih (diriku juga termasuk).

Sekian postingan kali ini, sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Jumat, 28 Februari 2020

Review Buku Antologi "Perjalananku" (Maulina Ismaya Dewi, dkk)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku antologi yang berjudul Perjalananku. Berikut foto bukunya: 

Buku antologi berjudul Perjalananku ini ditulis oleh Maulina Ismaya Dewi, dkk (ada 8 penulis lagi, yaitu Siti Nurlelah, Lili Siti N, Dede Indriani, Rossy Lee, Umi Kulsum, Rina Fajrin, Najma Rain Hawari, dan Noviyani). 9 penulis ini tergabung dalam Forum Lingkar Pena Cabang Kota Sukabumi, dan buku ini diterbitkan oleh Penerbit LovRinz Publishing pada tahun 2019. 

Buku antologi Perjalananku merupakan buku yang berisi 9 cerita pendek pengalaman para penulis dalam kehidupan mereka, sesuai dengan temanya, yaitu Perjalananku (perjalanan hidup). Ceritanya bermacam-macam, seperti cerita meraih impian, masalah seorang ibu dan kehidupan rumah tangganya, juga tentang perjalanan mencari jodoh.  

Buku ini secara cerita dan desain cukup bagus. Ceritanya juga menarik, bisa membuat pembaca jleb dan merasa bersyukur atas hidupnya. Ada ayat Al-Quran juga (terjemahannya). Kekurangan sih ada beberapa typo dalam buku ini, seperti kata "kepada" yang seharusnya disambung tapi di buku ini ditulis terpisah "ke pada", "tidak" menjadi "tida/k", dan jarak spasi yang terlalu dekat (ada juga yang tidak memakai spasi setelah tanda titik).

 "Baginya, mahasiswa adalah fase menuju kedewasaan di mana semua masalah harus dihadapi, seberapa pun sulitnya. Masalah itu akan terasa berat atau ringan tergantung cara kita menyikapinya. Msalah yang diselesaikan dengan bijak akan membuat kita lebih dewasa." Lee, R. (dalam Dewi, M. dkk, 2019, hal. 66).

Buku ini kurekomendasikan untuk teman-teman yang sedang merasa lelah dengan kehidupannya atau putus asa dengan ujian yang dihadapinya.

Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selasa, 25 Februari 2020

Review Buku QUARTER-LIFE CRISIS (Gerhana Nurhayati Putri)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku yang berjudul QUARTER-LIFE CRISIS. Berikut foto bukunya: 

Buku QUARTER-LIFE CRISIS ditulis oleh Gerhana Nurhayati Putri pada tahun 2019 dan diterbitkan oleh Penerbit PT Elex Media Komputindo dan imprintnya, YOI BOOKS. Buku ini bergenre non fiksi dan self improvement.

 Buku QUARTER-LIFE CRISIS ini terdiri dari 3 bagian yang setiap bagiannya terdapat 5 sampai 7 bab. Bagian I tentang APA ITU QUARTER -LIFE CRISIS? yang menjelaskan definisi Quarter-Life Crisis, Awal Mula Quarter-Life Crisis, ciri-ciri Quarter-Life Crisis, Fase Quarter-Life Crisis, Penyebab Quarter-Life Crisis, Dampak Quarter-Life Crisis, dan You Are Not Alone ( contoh beberapa orang yang mengalami Quarter Life Crisis juga). Bagian II tentang BIG PROBLEM yang menjelaskan tentang Masalah Oh, Masalah, Pandangan Hidup, Kemandirian Finansial, Work Life, dan Love Life. Bagian III tentang SELF-HELP yang menjelaskan tentang Pencarian Jati Diri, Eksplorasi Diri, Tahap Pertama: Kenali Diri, Tahap Kedua: Antisipasi, Tahap Ketiga: Trial and Error, dan Tip-Tip. 

 Buku ini menarik bagiku karena banyak ilustrasinya, penuh warna, diksinya bagus, desainnya bagus. Terdapat juga lembar untuk pembaca terlibat, seperti menuliskan tentang kelebihan dan kekurangan diri, mencari passion, membuat plan dan back up plan work life serta love life, dan ada evaluasinya juga. Anehnya sih mungkin ketika rujukannya ke halaman yang sedang dilakukan atau ke halaman selanjutnya, biasanya kan ke yang sudah lampau, contoh pada halaman 75 ada lembar untuk mengisi karakter diri, dan sebenarnya berkaitan dengan lembar tentang kelebihan dan kekurangan diri, tapi kalimatnya "lihat di halaman 74-75)" padahal lembar kelebihan dan kekurangan diri ada di halaman 62-63. Juga pada halaman 84 ada lembar love life error #1 tentang mantan dan disuruh melihat kriteria pasangan yang dibutuhkan di halaman 88, padahal halaman 88 itu kata mutiara dan kriteria pasangan itu ada di halaman 76.

Ada beberapa kalimat yang menarik, di antaranya:
- "Each new chapter of our lives requests an OLD PART of us TO FALL and a NEW PART of us TO RISE." -Jenna Galbut- (dalam Putri, G., 2019, hal. 24-25)
- "Everything in life happens according to OUR TIME, OUR CLOCK. Don't let anyone rush you with THEIR TIMELINES." -Jay Shetty- (dalam Putri, G., 2019, hal. 26-27)
- Anxiety's like A ROCKING CHAIR. It gives you something to do, BUT it doesn't get you VERY FAR." - Jodi Picoult - (dalam Putri, G., 2019, hal. 52-53)

Buku ini kurekomendasikan untuk teman-teman yang sedang berada di usia 20-29 tahun.

Sekian postingan kali ini, sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Rabu, 19 Februari 2020

Review buku Dear Oppa - Borassaem

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku Dear Oppa. Berikut foto bukunya:

Buku Dear Oppa merupakan buku bergenre non fiksi yang ditulis oleh Bora Ssaem dan ilustrasinya oleh Deirikaa pada tahun 2019 dan diterbitkan oleh Penerbit Inari, imprint dari Penerbit Haru. Buku ini berisi tentang langkah-langkah berkomunikasi dengan idola menggunakan bahasa Korea, khususnya melalui surat atau instagram. 

Terdapat 13 bab dalam buku Dear Oppa ini, yaitu:
- Pengenalan Huruf Korea
- Abjad Korea dan Tata Cara Penggunaan
- Salam dan Pengenalan Diri
- Ucapan Terima Kasih
- Pujian
- Dukungan
- Ucapan Selamat
- Ucapan Perhatian
- Ucapan Maaf
- Harapan dan Keinginan
- Kata Penutup
- Alamat Entertainment di Korea
- Contoh Komentar Native Korean di IG Idol

Karena temanya adalah menulis surat untuk idol, jadi materinya disesuaikan untuk menulis surat. Di akhir setiap babnya terdapat latihan menulis surat yang disesuaikan dengan materi dalam bab tersebut. 

Buku ini membuat belajar bahasa Korea terasa menyenangkan, karena penuh warna dan ilustrasinya lucu serta menarik, serta diksi (pemilihan kata) dalam buku ini sangat baik. Buku ini juga membuat pembaca seakan sedang menulis surat untuk idola tercinta, aku juga jadi teringat Siwon Oppa, idola Korea ku dari jaman SMA. Lalu ada bonus poster hangeul untuk menghafal dengan lebih mudah. Terdapat tabel kosakata bahasa Korea juga di dalamnya, sehingga selain belajar menulis surat, pembaca juga bisa menghafal kosakata. 

Buku ini kurekomendasikan bagi teman-teman yang suka dengan Korea (khususnya yang suka boyband/girlband) atau ingin belajar bahasa Korea.

Sekian postingan kali ini, sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Sabtu, 08 Februari 2020

Review Buku Kumpulan Cerpen Berjuta Rasanya - Tere Liye

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's blog. Kali ini aku akan mereview buku kumpulan cerpen penulis kesukaanku, Tere Liye, yang berjudul Berjuta Rasanya. Berikut foto bukunya:

Buku kumpulan cerpen Berjuta Rasanya ini ditulis oleh Tere Liye pada tahun 2012 dan diterbitkan oleh Mahaka Publishing (Imprint Republika Penerbit). Sebenarnya dulu aku punya yang cetakan tahun 2012, tapi hilang. Lalu aku beli lagi di Togamas Supratman, ini cetakan terbaru, bulan Juli tahun 2019. 

Buku ini merupakan buku kumpulan cerpen yang terdiri dari 15 cerpen. Setiap cerpennya memberikan pesan bagi pembaca tentang kehidupan. Semuanya tentang rasa cinta, namun cinta tidak hanya yang bahagia, ada juga cinta yang sedih. 

Banyak cerita yang menarik dan kalimat-kalimat yang menarik, beberapa di antaranya yaitu:
- "Hidup ini tetap indah meski tanpa kehidupan percintaan yang mengharu-biru." (Liye, T. 2019, hal. 4)
- "Seseorang yang mencintaimu karena fisik, maka suatu hari ia juga akan pergi karena alasan fisik tersebut. Seseorang yang mencintaimu karena materi, maka suatu hari ia juga akan pergi karena materi. Tetapi seseorang yang mencintaimu karena hati, maka ia tidak akan pernah pergi! Karena hati tidak pernah mengajarkan tentang ukuran relatif lebih baik atau lebih buruk." (Liye, T. 2019, hal. 26)
- "Percayalah, hal yang paling menyakitkan di dunia bukan saat kita lagi sedih banget tapi nggak ada satu pun teman untuk berbagi. Hal yang paling menyakitkan adalah saat kita lagi happy banget tapi justru nggak ada satu pun teman untuk membagi kebahagiaan tersebut." (Liye, T. 2019, hal. 156)
- "Tapi ada yang lebih celaka lagi, yaitu ketika kita justru senang banget pas lihat teman susah, dan sebaliknya terasa susah banget di hati pas lihat teman lagi senang. Hiks!" (Liye, T. 2019, hal. 156)
- " Kalian sama sekai tidak memerlukan mata untuk memandang cinta sejatimu. Tidak memerlukan kelopak mata untuk mengenalinya. Ia selalu datang, tak pernah tersesat." (Liye, T. 2019, hal. 190)

Buku ini cocok bagi remaja dan orang dewasa, karena banyak pelajaran tentang cinta dan kehidupan.

Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Senin, 20 Januari 2020

Review buku Doodle For Your Journal - Asrika Vitawati

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku yang berjudul Doodle For Your Journal. Berikut foto bukunya:

Buku DOODLE FOR YOUR JOURNAL ditulis oleh Asrika Vitawati pada tahun 2019 dan diterbitkan oleh Penerbit Inari, imprint dari Penerbit Haru (PT. Haru Media Sejahtera). Buku ini adalah buku ketiga penulis setelah kedua bukunya yang berjudul Doodle Land dan Doodle Kingdom. Buku ini akhirnya kubeli dari toko journaling @atticbox.id beserta perlengkapan journaling lainnya, karena kucari di toko buku langgananku biasa sudah tidak tersedia bukunya. 

Buku DOODLE FOR YOUR JOURNAL ini terdiri dari 8 bagian, setiap bagiannya memiliki tema yang berbeda. Bagian 1 bertema "I'm back to school", bagian 2 bertema "Birthday party planner", bagian 3 bertema "World of Digital media", bagian 4 bertema "Because it's my first love", bagian 5 bertema "Welcome to summer!", bagian 6 bertema "Hungry all the time!", bagian 7 bertema "Let's travelling", dan bagian 8 bertema "Doodle Elements and Ideas". Setiap bagian berisi tutorial mudah menggambar benda-benda yang sesuai tema, contoh 1 halaman catatan/plan yang menggunakan gambar benda-benda dari tutorial, dan halaman doodle untuk kita warnai. Ada juga tips dan trik dalam menggambar doodle ini dan ada stikernya. 

Buku ini membuatku senang sekali setiap membacanya, karena penuh ilustrasi lucu dan penuh warna, diksinya juga bagus, dan tutorial menggambarnya juga mudah untuk diikuti. Aku juga jadi mulai menulis dan menghias journal lagi setelah sekian lama berhenti karena sibuk dan lupa. 

Buku ini cocok untuk pelajar yang ingin menghias ringkasan catatan pelajarannya agar lebih mudah dipahami, juga cocok untuk yang suka doodle serta menulis journal, baik itu yang tipe daily journal sepertiku atau bullet journal.

Sekian postingan kali ini, sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Minggu, 12 Januari 2020

Review Novel Penelusuran Benang Merah SHERLOCK HOLMES - Sir Arthur Conan Doyle

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview novel Sherlock Holmes yang berjudul Penelusuran Benang Merah. Berikut foto bukunya:


Novel Penelusuran Benang Merah SHERLOCK HOLMES ini kudapatkan dari giveaway mantan pacarku yang juga teman sekolahku semasa SD, @bramedha. Novel ini memiliki judul asli A STUDY IN SCARLET yang ditulis oleh Sir Arthur Conan Doyle, lalu diterjemahkan oleh Sendra B. Tanuwidjaja dan diterbitkan oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2001, yang di rumahku ini cetakan kelima, Juni 2013. Novel Penelusuran Benang Merah SHERLOCK HOLMES ini merupakan buku pertama dalam seri Sherlock Holmes, tentunya dikisahkan dalam buku ini pertemuan pertama antara Sherlock Holmes dan Dr. Watson. Dr. Watson pada awalnya belum mengetahui pekerjaan Holmes dan dibuat bingung karena kemampuan Holmes dan keunikannya. Holmes bisa menebak keadaan seseorang dalam sekali lihat. Holmes juga bisa memainkan biola. Dr. Watson akhirnya mengetahui pekerjaan Holmes dan ikut dengan Holmes saat ia bekerja menyelesaikan kasus pembunuhan di kota London.  

Novel ini terdiri dari 2 bagian besar. Bagian pertama menceritakan tentang pengalaman Dr. Watson bertemu Sherlock Holmes dan bekerja menyelesaikan kasus pembunuhan di London. Bagian kedua menceritakan tentang masa lalu tokoh-tokoh yang terlibat dalam kasus pembunuhan (di bagian pertama) dan pelaku kasus pembunuhan tersebut serta menceritakan tentang kesaksian pelaku pembunuhan (dalam kasus pembunuhan di bagian pertama) sebelum persidangan besar. Setiap bagiannya memiliki 7 bab. 

Menurutku novel ini sangat menarik. Ceritanya mengalir. Alurnya pada bagian pertama maju. Lalu mulai bagian kedua mundur ke beberapa tahun yang lalu kemudian maju lagi saat mendekati akhir. Yang aku suka dari novel Sherlock Holmes ini adalah sangat detail, penilaiannya terperinci, analisisnya keren, dan penyelesaian atau tindakan penangkapan selalu di luar rencana dari yang Sherlock Holmes diskusikan dengan Dr. Watson dan ini membuatku cukup terhibur. 

Aku tahu Sherlock Holmes dan Sir Arthur Conan Doyle sebenarnya sudah lama, dari aku membaca komik detektif kesayanganku, Detektif Conan. Karena Shinichi Kudo begitu tergila-gila dengan Holmes. Aku juga pernah ternyata menonton film Sherlock Holmes yang pertama (mungkin dari novel ini) sewaktu aku SMP/SMA di bioskop Braga XXI bersama Om Ali, Tante Sasa, dan Tante Sari. 

"Tak mudah untuk mengungkapkan apa yang tidak bisa diungkapkan," (Stamford dalam Doyle, S. 2013: hal. 13). 

"Dalam kehidupan sehari-hari, berpikir maju memang lebih praktis, karena itu cara berpikir yang lainnya dilupakan. Perbandingan jumlah orang yang biasa berpikir sintetis dan orang yang berpikir analitis adalah lima puluh banding satu." (Sherlock Holmes dalam Doyle, S. 2013: 203). 

Aku merekomendasikan novel ini bagi pecinta fiksi genre misteri/detektif. 

Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.