Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview novel Sherlock Holmes yang berjudul Penelusuran Benang Merah. Berikut foto bukunya:
Novel Penelusuran Benang Merah SHERLOCK HOLMES ini kudapatkan dari giveaway mantan pacarku yang juga teman sekolahku semasa SD, @bramedha. Novel ini memiliki judul asli A STUDY IN SCARLET yang ditulis oleh Sir Arthur Conan Doyle, lalu diterjemahkan oleh Sendra B. Tanuwidjaja dan diterbitkan oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2001, yang di rumahku ini cetakan kelima, Juni 2013. Novel Penelusuran Benang Merah SHERLOCK HOLMES ini merupakan buku pertama dalam seri Sherlock Holmes, tentunya dikisahkan dalam buku ini pertemuan pertama antara Sherlock Holmes dan Dr. Watson. Dr. Watson pada awalnya belum mengetahui pekerjaan Holmes dan dibuat bingung karena kemampuan Holmes dan keunikannya. Holmes bisa menebak keadaan seseorang dalam sekali lihat. Holmes juga bisa memainkan biola. Dr. Watson akhirnya mengetahui pekerjaan Holmes dan ikut dengan Holmes saat ia bekerja menyelesaikan kasus pembunuhan di kota London.
Novel ini terdiri dari 2 bagian besar. Bagian pertama menceritakan tentang pengalaman Dr. Watson bertemu Sherlock Holmes dan bekerja menyelesaikan kasus pembunuhan di London. Bagian kedua menceritakan tentang masa lalu tokoh-tokoh yang terlibat dalam kasus pembunuhan (di bagian pertama) dan pelaku kasus pembunuhan tersebut serta menceritakan tentang kesaksian pelaku pembunuhan (dalam kasus pembunuhan di bagian pertama) sebelum persidangan besar. Setiap bagiannya memiliki 7 bab.
Menurutku novel ini sangat menarik. Ceritanya mengalir. Alurnya pada bagian pertama maju. Lalu mulai bagian kedua mundur ke beberapa tahun yang lalu kemudian maju lagi saat mendekati akhir. Yang aku suka dari novel Sherlock Holmes ini adalah sangat detail, penilaiannya terperinci, analisisnya keren, dan penyelesaian atau tindakan penangkapan selalu di luar rencana dari yang Sherlock Holmes diskusikan dengan Dr. Watson dan ini membuatku cukup terhibur.
Aku tahu Sherlock Holmes dan Sir Arthur Conan Doyle sebenarnya sudah lama, dari aku membaca komik detektif kesayanganku, Detektif Conan. Karena Shinichi Kudo begitu tergila-gila dengan Holmes. Aku juga pernah ternyata menonton film Sherlock Holmes yang pertama (mungkin dari novel ini) sewaktu aku SMP/SMA di bioskop Braga XXI bersama Om Ali, Tante Sasa, dan Tante Sari.
"Tak mudah untuk mengungkapkan apa yang tidak bisa diungkapkan," (Stamford dalam Doyle, S. 2013: hal. 13).
"Dalam kehidupan sehari-hari, berpikir maju memang lebih praktis, karena itu cara berpikir yang lainnya dilupakan. Perbandingan jumlah orang yang biasa berpikir sintetis dan orang yang berpikir analitis adalah lima puluh banding satu." (Sherlock Holmes dalam Doyle, S. 2013: 203).
Aku merekomendasikan novel ini bagi pecinta fiksi genre misteri/detektif.
Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar