Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku yang baru saja selesai kubaca, berjudul GOODBYE, THINGS Hidup Minimalis ala Orang Jepang (penulisnya Fumio Sasaki). Berikut foto bukunya:
Buku GOODBYE, THINGS Hidup Minimalis ala Orang Jepang ini ditulis oleh Fumio Sasaki pada tahun 2015 dengan judul asli dalam bahasa Jepang yaitu BOKUTACHINI, MOU MONO WA HITSUYOU NAI. Buku itu lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Annisa Cinantya Putri dan diterbitkan oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2018, punyaku ini cetakan ketiga bulan Februari 2019. Buku ini kubeli di toko buku langgananku dari SMP, Togamas Supratman.
Buku ini menceritakan pengalaman penulis ketika sebelum menjalankan hidup minimalis dan setelah menjadi minimalis. Pada awal buku terlihat foto-foto perubahan ruangan penulis saat sebelum jadi minimalis dan setelah jadi minimalis juga contoh orang lain yang hidup sebagai minimalis. Buku ini mempunyai 5 bagian, yaitu bagian pertama: mengapa minimalisme? (definisi dan makna minimalisme), bagian kedua: mengapa kita mengumpulkan begitu banyak barang? (memikirkan kebiasaan dan keinginan juga arti benda-benda milik kita), bagian ketiga: 55 kiat berpisah dari barang dan 15 kiat tambahan untuk tahap selanjutnya dalam perjalanan menuju minimalisme, bagian keempat: 12 hal yang berubah sejak saya (penulis) berpisah dari barang-barang kepemilikan, bagian kelima: "merasa" bahagia alih-alih "menjadi" bahagia. Buku ini cukup tebal, kalau di aplikasi goodreads sih 272 halaman.
Buku ini menurutku buku minimalis terekstrim dari buku-buku minimalis yang pernah kubaca sebelumnya (buku karya Marie Kondo dan buku karya Francine Jay), karena membuang banyak sekali barang, termasuk buku tabungan. Namun, buku ini memiliki kesamaan dengan buku Marie Kondo maupun Francine Jay, bahwa minimalis menimbulkan kebahagiaan dan rasa syukur. Penulis buku ini tidak menjelaskan cara minimalis mulai dari bagian ruangan atau lebih rinci bendanya yang mau disimpan atau dibuang, tetapi lebih ke menjelaskan dahulu apa itu minimalis, memberi contoh dari hidupnya, dan list barang yang dibuang, contoh orang sukses/terkenal yang minimalis, banyak mengajak pembaca untuk merenungkan diri mengapa masih menyimpan barang yang banyak, memberikan tips dan fakta tentang minimalis, dan lain-lain.
Ada beberapa kata yang menarik buat saya, beberapa di antaranya adalah:
- "Kebahagiaan timbul dari waktu yang berkualitas, bukan barang yang berkualitas" (Sasaki, F., 2019, hal. 139)
- "Menjaga citra diri justru merupakan penghambat" (Sasaki, F., 2019, hal. 166)
- "Waktumu terbatas, jangan menyia-nyiakannya dengan menjalani hidup menjadi orang lain" Steve Jobs (dalam Sasaki, F., 2019, hal. 131)
Buku ini kurekomendasikan untuk teman-teman yang ingin menjadi lebih hemat dan lebih bahagia serta yang sedang belajar bersih-bersih (diriku juga termasuk).
Sekian postingan kali ini, sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar