Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview novel Si Anak Cahaya yang ditulis oleh penulis favoritku, Tere Liye. Berikut fotonya:
Novel Si Anak Cahaya ini ditulis oleh Tere Liye dan diterbitkan pada tahun 2018, punyaku ini cetakan ketiga, Agustus 2019, dan diterbitkan oleh Republika Penerbit. Novel Si Anak Cahaya ini menceritakan seorang anak perempuan bernama Nurmas, julukannya si anak cahaya (Nur artinya cahaya, mas dari emas, logam mulia berharga) dan petualangan masa kecilnya yang keren, mengagumkan, mendebarkan, dan menyenangkan. Novel ini juga menceritakan bagaimana Nurmas menikah.
Alur novel ini maju, tapi ada beberapa bab yang mundur (waktu menceritakan masa lalu Yahid, bapaknya Nurmas. Juga waktu menceritakan bagaimana Bapak dan Mamak Nurmas bertemu hingga menikah dan punya anak). Seperti novel-novel Tere Liye yang lain, tentu saja berkaitan dengan sejarah Indonesia. Oh iya, Nurmas/ Si Anak Cahaya ini adalah Mamak (Ibu) dari 4 anak, yaitu Eliana, Pukat, Burlian, dan Amelia (kalau sekarang judulnya Si Anak Pemberani, Si Anak Pintar, Si Anak Spesial, dan Si Anak Kuat). Jadi, akan lebih terasa nyambung kalau sudah membaca semua buku 4 anak itu. Menurutku ada sedikit typo, seperti kata "edikit" harusnya "sedikit".
Ada beberapa kalimat bagus, seperti:
- "Kau tahu, rasa cinta itu adalah perisai yang kuat." Bapak (dalam Liye, T. 2019, hal. 159)
- "Rezeki datang bukan hanya dari keuntungan berjualan, Nung. Masih banyak pintu rezeki lain." Mamak (dalam Liye, T. 2019, hal. 286)
- "Berdagang adalah cara cepat mendapatkan uang." Kakek Berahim (dalam Liye, T. 2019, hal. 302)
Novel ini kurekomendasikan kepada teman-teman yang menyukai genre slice of life (yang menceritakan tentang kehidupan).
Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar