Selamat datang di Augina Putri's blog. Kali ini aku akan menceritakan pengalamanku ketika lebaran dan mudik ke Kediri pada tahun 2016 lalu.
Waktu aku KKN, aku sempat mendapatkan libur lebaran yang lumayan lama, jadi benar-benar kumanfaatkan waktu liburanku untuk lebaran di Jakarta, Bandung, dan Kediri. Kediri ini kampung halaman almarhum kakekku yang dari ayah.
Sehari sebelum lebaran, kami sekeluarga berangkat ke Jakarta dan menginap di Hotel Bidakara. Hotel langganan kami kalau ke Jakarta (saat rumah kami yang di Jakarta masih direnovasi). Pagi harinya saat lebaran, kami sekeluarga sholat Ied di lapangan dekat hotel. Setelah sarapan dan foto sekeluarga, kami lebaran di rumah Tante Laily, lebaran bersama eyang putri dan keluarga besar ibuku. Berikut foto-fotonya.
Foto di atas ini saat bersama keluarganya dokter mataku yang juga mengoperasi tumor di kelopak mataku, dr.Kautsar (tapi di foto ini hanya ada istri dan anak-anaknya, dokterku tidak ikut foto bareng)
Foto bersama sepupu-sepupuku
Foto bersama eyang putri
Foto bersama keluarga besar ibuku
Sore harinya, kami sekeluarga langsung kembali ke Bandung. Berlebaran di Bandung, dan menjenguk eyang Ri (adiknya almarhumah nenekku dari ayah) yang sedang sakit. Berikut fotonya.
Foto bersama omku dan sepupuku juga.
Keesokan harinya, kami sekeluarga mudik ke Kediri dengan mobil. Namun, di tengah perjalanan, mobil kami rusak dan saat itu sudah malam, jadi kami mencari hotel di kota Semarang, saat pagi harinya, ayahku membawa mobil kami ke bengkel. Aku dan ibuku berjalan-jalan. Nostalgia saat pernah tinggal di Semarang. Berikut fotonya.
Foto-foto di atas adalah pemandangan dari hotel tempatku menginap. Hotelnya dekat dari Tugu Muda. Tugu Muda ini didirikan untuk memperingati dan mengenang peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang. Pertempuran Lima Hari di Semarang ini pertempuran melawan tentara Jepang pada masa transisi kekuasaan ke Belanda. Makanya bangunan di sekitarnya masih bangunan Belanda. Oh iya, Tugu Muda ini tepat di depan Lawang Sewu.
Aku dan ibuku jalan-jalan ke tempat Nasi Goreng Babat Pak Karmin. Tempatnya di pinggir sungai, daerahnya Mberok (dekat kota tua dan Stasiun Tawang). Nasi gorengnya mak nyus, tapi aku pribadi sih suka nasi gorengnya aja, babatnya nggak suka. :'(
Setelah mobil dibetulkan, kami melanjutkan perjalanan ke Kediri. Kami sampai di Kediri pada tengah malam. Saat berada di Kediri, kami tinggal di rumah tante Sri (sepupunya ayahku). Kami jalan-jalan ke rumah saudara-saudara di sana, ke Simpang Lima Gumul yang ada bangunan seperti di Perancis (Arc de Triomphe), dan juga ke Museum Airlangga. Berikut foto-fotonya.
Foto-foto di atas waktu ke Simpang Lima Gumul
Ini foto di museum Airlangga
Foto bersama keluarga tante Sri, sebelum pulang ke Bandung
Foto bersama mbak Kom, pengasuh kakak-kakakku dan aku waktu masih kecil
Foto di depan museum Airlangga. Museum Airlangga ini memuat benda-benda peninggalan Airlangga di kerajaan Kadhiri (kerajaan Kediri) hingga Kediri memasuki masa penyebaran agama Islam.
Saat di tengah perjalanan, kami menginap di hotel Lor in di Solo. Pagi harinya, aku berenang. Siang harinya kami melanjutkan perjalanan ke Bandung. Berikut fotonya.
Setelah sampai di Bandung, beberapa hari kemudian aku diantar keluargaku kembali ke tempat KKN di Subang. Sungguh tahun 2016 menjadi perjalanan yang panjang bagiku.
Sekian postingan kali ini, sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus