Pengikut

Jumat, 04 Januari 2019

Review Buku Save Your Money! (Yosephine P. Tyas)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's blog. Pada postingan kali ini aku akan menceritakan (mereview) sebuah buku yang sangat menarik bagiku, buku yang membuka pikiranku tentang menghemat uang dan membebaskan diri dari hutang. Buku ini berjudul SAVE YOUR MONEY! karangan YOSEPHINE P. TYAS.

Ketika sedang kuliah, aku ditawarkan oleh temanku sebuah akun Instagram yang menjual buku langsung dari penerbitnya (kalau sekarang sih online shop gitu). Kata temanku, itu online shop milik kakak tingkatnya di UKM. Katanya, di online shop milik kakak tingkatnya itu bukunya bagus-bagus dan harganya tidak terlalu mahal (masih terjangkau oleh mahasiswa sepertiku saat itu). Karena aku sudah lama tidak sempat ke toko buku langgananku karena sibuk kuliah, maka aku mengikuti online shop itu di Instagram.

Saat sedang melihat-lihat buku yang cocok dengan minatku dan biaya yang kupunya, aku menemukan buku yang berjudul SAVE YOUR MONEY! karangan YOSEPHINE P. TYAS. Terlihat ada sebuah tulisan di cover bukunya, "Bebas Utang, Banyak Uang." Wah, menarik sekali judulnya. Karena permasalahanku saat itu adalah terlalu banyak utang (bukan aku yang punya utang, tapi aku yang menutupinya dengan uangku agar tak rugi besar) dan pengeluaran untuk keperluan kuliah serta untukku refreshing, sehingga aku segera membeli buku itu melalui temanku yang menjadi resellernya.


Buku ini terbitan Penerbit Noura Books (PT. Mizan Publika). Harganya sekitar 30-50 ribu.
Setelah aku mendapatkan buku itu, aku segera membacanya. Ternyata buku ini merupakan hasil pengalaman pribadi pengarang yang bekerja sebagai financial planner (perencana keuangan). Tugas dari financial planner tersebut adalah merencanakan dan menyelesaikan masalah keuangan (utang) para kliennya. Dalam buku ini, penulis menyelesaikan masalah keuangan kliennya seperti utang kepada teman, saudara, meminjam di bank, dan yang terjadi paling banyak adalah utang karena menggunakan kartu kredit). "Utang adalah uang yang BUKAN milik kita dan Harus dikembalikan. Seberapa pun besarnya uang yang kita miliki akan habis jika utang kita lebih besar."
(Tyas, Y. 2014 : 8). Ini adalah salah satu ungkapan penulis yang sangat membuatku merasa setuju.

Meminjam uang ke teman, saudara, ke bank, atau bahkan menggunakan kartu kredit, semua itu termasuk utang. Uang yang dipinjam (utang) itu adalah uang bukan milik kita, jadi sekecil apapun harus dikembalikan. Apabila kita mempunyai banyak uang namun kita juga mempunyai banyak utang, perlahan-lahan uang itu akan habis untuk membayar utang. Menurut Tyas, Y. (2014: 68-69)  bahwa "ada beberapa hal penting, yaitu:
- Buatlah anggaran untuk setiap pos pengeluaran.
- Catat pengeluaran yang terjadi secara rutin dan lakukan monitoring.
- Buatlah daftar barang yang ingin dibeli sehingga tidak ada pembelian barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.
- Diskusikan dengan 2-3 orang jika ingin membeli suatu barang dan tunggu 2-3 hari sebelum membeli.
- Milikilah tujuan keuangan yang besar yang bisa mengalahkan keinginan atau kesenangan sesaat.
- Mengendalikan utang sama saja dengan mengendalikan diri."

Setelah membaca bagian ini, aku berpikir sejenak. Oh iya, ya. Benar juga. Selama ini aku sendiri juga tidak sadar untuk apa saja uangku kupakai dan berapa uang yang kupakai untuk pengeluaran setiap harinya. Aku juga merasa tak tenang setiap malam memikirkan berapa pengeluaranku selama sehari,seminggu, bahkan sebulan dan berapa yang bisa kusimpan untuk tabungan/dana darurat/untuk refreshing. Maka aku melaksanakan beberapa hal penting tersebut.

Menurut Tyas, Y. (2014: 126-127) bahwa "Dampak buruk yang ditinggalkan jika sering mengutang, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Kesehatan emosional dan mental
    Stres dan tekanan yang datang saat seseorang harus memenuhi kewajibannya untuk membayar utang bisa menyebabkan kegelisahan dan depresi.
2. Kesehatan fisik
    Penelitian telah menunjukkan bahwa perasaan cemas dan depresi bisa mengakibatkan efek samping terhadap kesehatan fisik 
3. Menimbulkan rasa malu dan bersalah
    Orang yang sering mengutang juga kerap kali dihinggapi rasa malu dan bersalah, terutama jika kebiasaan ini diketahui oleh banyak orang. 
4. Memengaruhi hubungan 
    Memiliki utang juga memengaruhi hubungan seseorang dengan pasangan dan anak-anaknya. 

Dalam buku ini juga penulis memberikan tips untuk melunasi utang dengan cara membuat daftar utang, lalu menentukan deadline setiap utang, juga menentukan apakah kita akan melunasi utang dari yang jumlahnya paling besar atau paling kecil. Dengan beberapa cara ini disertai komitmen dari diri kita sendiri, akan cepat dalam melunasi utang.

Setelah selesai membaca buku ini dan mempraktekkannya, saya jadi bisa menabung dengan baik dan menghemat pengeluaran serta perlahan-lahan terbebas dari utang para pelanggan jualan pulsa saya yang berdampak pada saya juga.

Sekian postingan kali ini, sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar