Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview novel teenlit yang berjudul Jurnal Jo.
Novel teenlit Jurnal Jo ini aku beli sewaktu ada diskon besar-besaran (nama acaranya JBS 2019) di toko buku langgananku, Toko Buku Diskon Togamas Supratman. Aku pergi ke acara tersebut bersama sahabatku sejak SMP, Atika. Novel teenlit Jurnal Jo ini ada 3 nomor, yang aku beli ini adalah yang nomor 1, karena aku sudah punya sebelumnya yang nomor 2 dan nomor 3.
Waktu aku masih SMP atau SMA, aku melihat novel teenlit Jurnal Jo ini di Zoe Library. Aku meminjamnya dan membacanya sampai selesai. Namun, rasanya kalau pinjam, kurang puas, aku ingin beli sendiri dan memilikinya. Oh iya, waktu itu, novel ini covernya warna hijau. Novel teenlit Jurnal Jo ini ditulis oleh Ken Terate pada tahun 2008 dan diterbitkan oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Nah, yang kupunya sekarang ini adalah cetakan terbarunya, cetakan keempat tahun 2019. Novel ini bergenre teenlit (cerita remaja). Berikut fotonya:
Cover bukunya berubah karena ini cetakan baru, lebih lucu gambarnya. :)
Novel teenlit Jurnal Jo yang nomor 1 ini menceritakan tentang seorang anak perempuan kelas 7 (baru masuk SMP) yang bernama Josephine Wilisgiri, panggilannya Jo. Jo mempunyai ibu seorang guru bahasa Inggris di sebuah SMA, ayah seorang guru bahasa Jawa di sekolah yang sama dengan Jo, adik perempuan yang bernama Sophie, dan adik laki-laki yang bernama Kevin. Jo mempunyai teman perempuan sejak kecil (karena bertetangga) bernama Sally, dan juga teman laki-laki orang India (tetangga) bernama Rajiv yang dikenalnya dari Karang Taruna. Novel ini lebih menceritakan atau memfokuskan pada kehidupan remaja SMP, di mana mulai pubertas. Bagi anak kelas 7 SMP (baru masuk SMP) mulai menandakan beberapa hal penting yang menurut mereka keren dan harus dilakukan saat jadi remaja, seperti berikut:
1. Memakai celana panjang.
2. Punya nama panggilan yang keren.
3. Punya baju dan aksesori yang keren (gelang sih biasanya)
4. Mulai memakai pakaian dalam sesuai pertumbuhan tubuh
5. Punya geng
6. Punya pacar.
Masalah yang dihadapi oleh Jo ini ketika Sally meninggalkannya (punya geng, dan ikut bergaul dengan teman-teman kaya), Jo juga suka pada ketua klub Sastra di sekolahnya yang bernama Andre, mereka pacaran namun ternyata Jo dikhianati Andre karena Andre juga berpacaran dengan salah satu teman geng Sally yang bernama Mei, dan Jo yang ditunjuk menjadi panitia untuk acara Pekan Bahasa yang diadakan oleh klub Sastra sekolahnya yang dia ikuti. Di klub Sastra, Jo juga mendapatkan tugas untuk rajin mengedit blog milik klub Sastra, dan dia juga jadi punya blog sendiri yang bernama Jurnal Jo.
Novel ini mengingatkanku kepada kenangan-kenangan yang aku alami dulu ketika kelas 7 SMP, di mana aku juga punya pacar namun bernasib sama seperti Jo. *eh curcol. Lalu ingat juga aku punya panggilan "Donna" seperti nama artis tapi ini asli dari nama tengahku, dan aku mengikuti ekstrakurikuler KIR dan Jurnalistik , yang aku tidak menikmati membuat karya tulis ilmiah namun aku menikmati membuat review film yang kutonton serta review buku yang kubaca.
Novel teenlit Jurnal Jo ini memang cocok untuk dibaca remaja. Tapi aku yang sudah kuliah juga menikmatinya, sih. Gaya penulisan dalam novel ini benar-benar bagus, bahasanya sesuai dengan remaja, gaul namun tidak terlalu gaul dan enak untuk dibaca, tidak terlalu baku. Jadi, buat kalian yang menggemari genre teenlit, slice of life, atau school life, aku rekomendasikan novel teenlit Jurnal Jo ini.
Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar