Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview novel dari Pidi Baiq yang berjudul Dilan 1991. Novel ini sudah difilmkan dan filmnya sedang ada di bioskop.
Novel berjudul Dilan 1991 ini ditulis oleh Pidi Baiq, seorang vokalis dari band The Panasdalam. Aku punya beberapa lagunya di laptopku, lagunya unik-unik dan menghibur, begitu juga dengan novel Dilan ini. Novel Dilan 1991 ini diterbitkan oleh Pastel Books, Anggota Ikapi, PT Mizan Pustaka. Novel Dilan 1991 ini merupakan lanjutan dari novel Dilan 1990. Kalau dalam novel Dilan 1990 menceritakan tentang Dilan, seorang anak SMA yang mengikuti geng motor, terkenal bandel di sekolah dan suka dengan anak perempuan pindahan dari Jakarta yang bernama Milea, dan mereka pdkt hingga jadian, dalam novel Dilan 1991 ini menceritakan masa-masa ketika Dilan dan Milea pacaran hingga mereka putus dan berpisah. Ada masa-masa di mana Dilan berkelahi, ada Kang Adi (tutor les Milea) yang patah hati, ada Yugo sepupu jauh Milea yang datang, dan ada Beni (mantan pacar Milea) yang datang ke Bandung, Dilan dan Milea putus hingga masing-masing sudah move on meskipun terkadang kenangan masih lekat dalam ingatan. Berikut fotonya:
Kalau menurutku pribadi, novel Dilan 1991 ini benar-benar memperlihatkan sisi kehidupan anak SMA, mencari jati diri, putus cinta, dan move on. Pelajaran yang dapat diambil dari novel ini adalah pacaran lama tidak menjamin akan berakhir di pelaminan, sehingga kalaupun pacaran, suka dan cinta sekedarnya, agar tak terjadi sesal dan susah move on kemudian. Kata-kata yang menarik dari penulisnya adalah "Tujuan pacaran adalah untuk putus. Bisa karena menikah, bisa karena berpisah." Dalam novel ini masih menyajikan kata-kata humoris yang khas dari Dilan. Menurutku yang sedih adalah saat Dilan dan Milea putus, juga saat ayah Dilan meninggal dunia dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra. Oh iya, novel Dilan ini dari kisah nyata, tokohnya ada beneran. Kekurangannya ya mungkin kalau untuk orang dewasa (bapak-bapak, ibu-ibu, kakek-kakek, nenek-nenek) kurang cocok membaca novel ini. Cocok untuk anak SMA/Kuliah/Kerja.
Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar