"Taro Seiji itu tinggal di mana? Apa tujuannya?" tanya Zari.
"Tinggal di dekat sekolah kita, no 21. Tujuannya mencari benda-benda langka untuk dijual," jelas Hina.
"Aku tahu ke mana dia pergi. Dia menuju ke pameran foto dan klise foto benda-benda museum, ke museum di mana ada benda yang dia cari, dan dia mencuri benda itu," kata Yuka.
"Aku pernah tahu ayahku mencari-cari klise foto itu. Beliau mengatakan : terdapat dalam sebuah jendela di mana menjelaskan tentang ilmuwan penemu gaya gravitasi. Begitulah kata ayahku," kata Rosu mengingat-ingat perkataan ayahnya.
"Jendela? Kurasa itu sebuah buku," kata Rizu sambil berpikir.
"Buku? Dari mana kau tahu, Rizu?" tanya Ai heran.
"Itu loh, pepatah mengatakan buku adalah jendela ilmu," jawab Rizu menjelaskan kepada Ai.
"Aku tahu. Pasti yang dicari klise foto yang terdapat dalam buku Fisika," kata Zari.
"Hm, aku percaya padamu, Zari. Dengan kata lain pemikiranmu seperti ini. Ilmuwan penemu gaya gravitasi adalah Isaac Newton. Dan di sekolah, kita mempelajarinya dalam pelajaran Fisika," kata Yuka menjelaskan pemikiran Zari.
"Iya, benar pemikiranmu, Yuka," kata Zari tersenyum.
"Jadi aku mencari buku Fisika ku. Hm, ini dia," kata Rosu sambil mencari buku Fisika nya dan akhirnya dia menemukannya.
"Ada petunjuk lagi, Rosu?" tanya Ai penasaran.
"Oh, ya, ada. Ayahku mengatakan : terdapat pada halaman 3 kali 10, lalu dibagi 2," jawab Rosu.
"3 kali 10 itu sama dengan 30. 30 dibagi 2 sama dengan 15. Coba buka pada halaman 15," kata Hina.
Dan Rosu pun membuka halaman 15. Klise foto itu ada di halaman 15. Terlihat benda yang diambil Taro Seiji dan Yoshimura. Sebuah keping emas kuno. Hina lalu mencari di internet tentang keping emas itu. Menurutnya, itu adalah keping emas kuno peninggalan Kerajaan Mayana di Meksiko. Lalu menurut Hina, ada 3 museum yang menyimpan keping emas itu. Museum Okinawa Centre, Museum Okinawa Hall, dan Museum Okinawa Palace.
"Hm, ada 3 museum, ya. Kalau begitu, 2 orang menyelidiki 1 museum, dengan tarik undian untuk menentukannya," kata Hina memberi pendapat.
"Hm, pendapat yang bagus, biar adil begitu saja," kata Rosu.
Dan mereka pun menarik undian. Hasilnya Yuka dengan Zari, Hina dengan Rosu, dan Ai dengan Rizu.
"Begini rencananya. Yuka dan Zari pergi ke Museum Okinawa Palace, Aku dan Hina ke Museum Okinawa Centre, dan Ai dengan Rizu ke Museum Okinawa Hall. Masing-masing mencari informasi dari orang-orang di sana, dan jangan lupa untuk meminta nomor telepon yang bisa dihubungi," kata Rosu menjelaskan rencana mereka.
"Adeuh, Zari dengan Yuka," kata Rizu menggoda Zari dan Yuka.
"Namanya juga tarik undian. Kan kita tak tahu siapa pasangan kita. Ini hanya kebetulan," kata Zari menutupi kesenangan hatinya.
"Hahaha, Yuka mukanya merah gitu, kayak kepiting rebus," kata Ai sambil tertawa.
"Tidak. Cuma kepanasan aja," kata Yuka menutupi mukanya dan pura-pura mengipasinya.
"Yuka kesenengan tuh pasangan sama Zari," kata Hina menggoda Yuka.
"Hm, ini kan karena undian. Hasilnya kan tak bisa diubah karena sudah ditentukan. Iya kan Rosu?" tanya Yuka pada Rosu.
"Iya, sudah ditentukan. Ayo kita ke lokasi masing-masing," kata Rosu.
~ Bersambung ke kasus pertama part 7 ~