Pengikut

Selasa, 04 Juli 2023

Review Novel Chicklit "Beauty Case" - Icha Rahmanti

 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mengulas novel berbentuk chicklit. Apa itu chicklit? Singkatnya adalah jenis literasi yang ditujukan untuk perempuan dewasa usia 20-30an dan ceritanya berfokus pada masalah karir, percintaan, dan kehidupan di kota modern. Nah novel ini berjudul Beauty Case. Berikut foto bukunya:


Novel Beauty Case merupakan novel yang tergolong chicklit, memiliki kisah seorang perempuan dewasa bernama Nadja dengan permasalahan cinta, karir, dan kehidupan di Jakarta, terutama masalah kecantikan. Nadja bersaing dengan Dania, seorang model cantik, untuk mendapatkan cinta Budiarsyah Nasution, cowok "penting". Novel ini menceritakan bagaimana Nadja menghadapi permasalahan cintanya dan juga menyadari bahwa dunia ini adalah kontes kecantikan sesungguhnya. Novel Beauty Case ditulis oleh Icha Rahmanti dan diterbitkan Penerbit GagasMedia tahun 2005. Menurut Goodreads, novel ini memiliki jumlah halaman sebanyak 288 halaman. 


Novel ini ilustrasinya bagus untuk sampul halaman depannya dan setiap selesai bab terdapat artikel majalah perempuan yang membahas tentang kecantikan. Pemilihan warna pada bagian sampul buku, artikel, dan sampul belakang bukunya juga bagus. Gaya bahasanya gaul karena disesuaikan dengan kisah dan jenis novelnya, mengandung gaya Jaksel (bahasa Indonesia campur bahasa Inggris), serta terdapat beberapa kata kasar, untuk yang tidak terbiasa dengan kata kasar mungkin agak terkaget-kaget atau kesal saat sedang membaca novelnya seperti aku. Wkwkwk. Penulisan paragrafnya berbeda jaraknya, ada yang rapi dan ada yang berjarak lebar untuk adegan atau kutipan tertentu. Penulisan kalimat bahasa Inggrisnya menurutku sih perlu ditulis miring. Oh ya, banyak juga kata-kata yang jleb di novel ini sehingga baik menurutku diksinya. Di beberapa adegan juga diselipkan humor. Penggambaran latar dan karakter tokohnya bagus dan rinci. Uniknya novel ini salah satunya adalah aku menemukan namaku sendiri di novel ini. Wkwkwk. 


Blurb:

Nadja Sinka Suwita seorang perempuan mungil yang smart, fun, dan optimis dalam melihat segala sesuatu. Apalagi ketika Obi, sahabat Nadja, memperkenalkannya dengan Budiarsyah Nasution, cowok "penting" yang membuat Nadja semakin optimis. Sampai suatu hari, Nadja harus menghadapi kenyataan bahwa dia bersaing dengan seorang perempuan MAHA CANTIK, MAHA INDAH slash model, DANIA SOEDJONO, untuk mendapatkan cinta Budi --- Nadja mulai mempertanyakan sikap optimisnya. Namun, Nadja mulai menyadari bahwa dunia ini adalah ajang beauty contest yang sesungguhnya ... 

Is it always like that? Does beauty still rule? Apa yang akan dilakukan Nadja? Menyerah? Atau "berjuang" melawan kekuatan kecantikan maha dahsyat Dania Soedjono yang ternyata "dijaga" ketat oleh ksatria pengagum setianya --- Max? Bisakah Nadja membuktikan bahwa beauty no longer RULES?


Beberapa kalimat yang aku suka dari novel ini adalah sebagai berikut:

"Bukannya latah dan sok gaya kalau aku merasa terkena sindrom quarter life crisis. Jujur, memang aku mengalaminya. Terutama untuk masalah finansial. Aku sangat merasa insecure dengan kondisi finansialku, karena nggak punya pendapatan tetap tiap bulannya." Nadja (Rahmanti, 2005, hal. 35)

"Kalau belanja itu jangan impulsif! Bikin list dong!" Nasehat favorit Kak Shana buat aku." Nadja (Rahmanti, 2005, hal. 36)

"Ayo, dong, mulai rajin nabung, jangan belanja melulu. Jangan jadi shopaholic gitu, ah! Lihat, tuh, Kak Shana." Ini nasehat favorit Mama kalau sedang menelepon aku. " Nadja (Rahmanti, 2005, hal. 36)

"Kalau menurut Kak Shana, masalah terbesar finansialku adalah I don't create a good financial plan." Nadja (Rahmanti, 2005, hal. 37)

"Some people said that beauty is in the eyes of the beholder, beauty adalah tentang attitude dan inner beauty ... setiap perempuan itu terlahir cantik, blablabla... banyak sekali definisi tentang kecantikan...." Nadja (Rahmanti, 2005, hal. 129)

"Things always happen when you least expected." - from GALS-" Bad Day's First Aid" Rahmanti (2005, hal. 177)

"Nah, sorry kalau gue lancang, tapi menurut gue, kebanyakan orang jadi boros dan beli hal-hal nggak perlu karena untuk muasin ego doang. Untuk membuktikan sesuatu, mungkin sama trophy-nya dia, atau dia kepingin lebih menarik seperti piala. Semakin bersinar, semakin menantang dan penting, kan?" Max (Rahmanti, 2005, hal. 234)

"... tantangan sebetulnya adalah mengalahkan ego diri sendiri." Max (Rahmanti, 2005, hal. 235)

"Try to seek beauty from something unseen." Max (Rahmanti, 2005, hal. 262)

"...kita nggak pernah bisa 100 % mengontrol apa yang akan terjadi dalam hidup kita. ... So, all we can do is... do our best." Nadja (Rahmanti, 2005, hal. 277)

Novel ini kurekomendasikan untuk teman-teman online yang perempuan dewasa dan juga menyukai genre fiksi romantis dan kehidupan. Oh iya kalian bisa mendapatkan novel ini dengan cara beli punyaku, harganya 20 ribu belum ongkos kirim, pengiriman dari Bandung via JNE, dan bisa membayar dengan transfer bank maupun go pay.

Sekian postinganku kali ini, sampai bertemu insyaallah di postingan selanjutnya.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

#mulaimenulisdiblog