Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mengulas novel teenlit yang baru selesai kubaca ulang yaitu Bukan Cewek Gaul. Berikut foto bukunya:
Novel teenlit Bukan Cewek Gaul ditulis oleh Melissa Kantor dan memiliki judul asli yaitu Confessions of a Not it Girl. Novel ini diterbitkan versi bahasa Indonesia oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2005. Aku membeli novel ini saat ada diskon besar-besaran begitu di Gramedia sekitar tahun 2008. Buku ini bergenre fiksi teenlit (untuk remaja) dan memiliki tebal 256 halaman. Novel ini tak terlalu tebal atau tipis, sedang saja menurutku.
Sampul novel teenlit ini ilustrasinya bagus, menggambarkan tokoh utamanya yang anak sekolah di luar negeri (seragam bebas) dan memegang buku-buku pelajarannya. Penggunaan gaya bahasa hasil terjemahan buku ini cukup gaul dan sederhana sehingga cocok dibaca untuk remaja. Penulisannya juga cukup rapi, jarang ada saltik atau perbedaan spasi.
Blurb:
Jan Miller yakin hidupnya ditakdirkan nggak asyik banget. Orangtua Jan sering bersikap memalukan, Jan selalu naksir cowok di saat yang nggak tepat, dan formulir pendaftaran universitasnya berisi pertanyaan yang susah-susah banget.
Beda banget dengan kehidupan sahabatnya, Rebecca, yang dinobatkan jadi Cewek Gaul versi majalah-majalah New York. Rebecca sangat cantik, sangat cerdas, dan cowok-cowok mengikutinya ke mana pun dia pergi. Jan heran kenapa Rebecca masih mau main dengannya, soalnya dia kan sama sekali bukan cewek gaul.
Tapi namanya sahabat, Rebecca setia menemani jatuh-bangun Jan menghadapi PR Prancis yang nggak selesai-selesai dan jadi penasihat cintanya. Termasuk saat Jan naksir berat pada Josh, cowok yang jadi Romeo ketika Jan jadi Juliet pada drama singkat dalam kelas bahasa Inggris-nya. Bisa nggak ya mereka jadi Romeo dan Juliet sungguhan di dunia nyata?
Aku merasa cukup berhubungan dengan cerita di novel ini karena kisah di kelas bahasa Inggrisnya mirip denganku tapi di masa SMP dan bukan drama meskipun ya akhirnya tidak sama. Sedangkan Jan ini anak SMA. Kurasa novel ini memiliki trigger untuk teman-teman online yang punya sifat Squeamish, Philophobia, dan Philemaphobia. Saat membaca novel ini aku cukup suka dengan skenario halu yang sering dibuat oleh Jan dan persahabatannya dengan Rebecca.
Beberapa kalimat yang aku suka dari novel ini adalah sebagai berikut:
- "Aku tak akan memikirkannya. Kenyataan kadang bisa jadi sangat menyakitkan." Kantor (2005, hal. 58)
- "Tak ada yang terjadi. Sepertinya saat kau naksir seseorang, kau berubah menjadi lumpuh." Jan (Kantor, 2005, hal. 73)
- "Biarkan pria mendekatimu atau mereka akan mengira kau wanita yang putus asa," Kantor (2005, hal. 82)
- "Cowok lebih muda lebih punya banyak hal yang bisa ditawarkan," Rebecca (Kantor, 2005, hal. 221)
- "Kau tahu, hak istimewa dari seorangwanita adalah mengubah pikiran mereka." Rebecca (Kantor, 2005, hal. 221)
- "Aku harus mengakui Rebecca benar. Cowok memang kelihatan lebih ganteng dengan tuksedo." Jan (Kantor, 2005, hal. 224)
Novel ini kurekomendasikan untuk teman-teman online yang menyukai genre fiksi teenlit. Saat ini bukunya sedang kujual karena rak bukuku sudah sangat penuh dan ingin mengurangi jumlah barang yang ada di kamarku. Harga bukunya 20 ribu belum termasuk ongkos kirim. Pengiriman bukunya via JNE dari Bandung dan dapat dibayar dengan transfer bank atau Go Pay. Kalau tertarik beli, bisa chat ke Instagramku @nadya_donna.
Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
#mulaimenulisdiblog