Pengikut

Minggu, 26 Juli 2020

Review buku "Am I There Yet?" (Mari Andrew)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku Am I There Yet? yang baru selesai kubaca. Berikut foto bukunya:

Buku Am I There Yet? ini ditulis oleh Mari Andrew pada tahun 2018, lalu diterjemahkan oeh Pratiwi Utami dan diterbitkan Penerbit Bentang Belia (PT Bentang Pustaka), ada tulisan "Perjalanan Berbatu dan Penuh Liku Menuju Dunia Orang Dewasa".

Buku Am I There Yet? ini menceritakan perjalanan hidup penulisnya (Mari Andrew) ketika berada di rentang usia 20-30 menuju dunia orang dewasa. Banyak hal yang terjadi dalam hidupnya, masalah cinta, persahabatan, rumah, pekerjaan, sakit hati/ patah hati, hingga menemukan jati diri.

Buku Am I There Yet? ini bergenre nonfiksi self-help. Buku ini menarik karena dilengkapi ilustrasi yang lucu dan gambaran tempat yang dikunjungi baik, sehingga membaca menjadi menyenangkan dan berasa sedang jalan-jalan, diksinya juga bagus, juga terdapat banyak pelajaran tentang kehidupan.

 Ada beberapa kalimat yang bagus dalam buku ini, di antaranya:
- "Jatuh cinta kepada seseorang kadang berarti juga jatuh cinta kepada dirimu sendiri." (Andrew, M., 2018, hal. 63)
- "Ketika memutuskan gaya seperti apa yang cocok dengan kepribadianmu, ingatlah bahwa kamu sebenarnya sudah punya gaya itu dalam hidupmu." (Andrew, M., 2018, hal. 146)
- "Membelanjakan uang tak seharusnya membuatmu merasa bersalah; harusnya kamu jadi bersyukur. Kamu punya kesempatan memilih benda atau sesuatu yang bikin kamu lebih bahagia dan ekspresif." (Andrew, M., 2018, hal. 149)

Buku ini kurekomendasikan untuk orang yang sedang berada di rentang usia 20-30 tahun.

Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kamis, 09 Juli 2020

Review novel Kertas Hitam (Aru Armando)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview novel yang kudapat dari Penerbit Shofia (novel kerjasama) yaitu Kertas Hitam. Berikut fotonya:

Novel Kertas Hitam ditulis oleh Aru Armando dan diterbitkan Penerbit Shofia - CV. Loe pada tahun 2020. Novel Kertas Hitam ini merupakan novel kedua dari Aru Armando, masih berhubungan dengan novel pertamanya yang berjudul Sang Pewarta. Novel ini memiliki genre misteri.

Novel Kertas Hitam menceritakan tentang sebuah operasi menjelang Pemilu yang berjalan dengan pelan-pelan dan hati-hati. Perebutan kekuasaan mahal. Bank negara menjadi pertaruhan di bursa saham. Dikendalikan oleh yang tak tampak. Tomi, Sang Pewarta yang pulang dari Amerika, mengalami berbagai hal yang menyedihkan hingga menegangkan. Tomi yang dikhianati seorang wanita dan kehilangan rekan wartawannya yang bernama Vina, membuatnya bangkit kembali sebagai seorang jurnalis. Novel ini mengajak pembaca berpetualang di tengah rimba hukum, perjudian di meja saham, serta kerumitan nasib di antara banyak harapan. 

Novel ini menarik banget bagiku. Misterinya cukup rumit, tapi perlahan-lahan terbuka benang merahnya karena mulai muncul petunjuk-petunjuk. Pelan tapi pasti. Menegangkan juga. Kesan misteri dan menegangkannya oke. Ada beberapa adegan romance juga, adegan 17 atau 18+. Penulis novel ini berani banget mengungkapkan cerita tentang seorang jurnalis dan bahaya yang mengintainya. Diksinya bagus, typo menurutku tak terdapat dalam huruf namun ada dalam spasi karena ada yang 2 spasi antara katanya. Lengkap dengan pengetahuan tentang investasi dan saham, yang buatku jadi tau meski aku nggak paham semuanya (emang aku nggak bakat hitungan sih). Aku juga teringat salah satu kenalanku ada yang seorang jurnalis, beliau menceritakan bagaimana bekerja di bidang jurnalis itu, serta bahaya yang mengintai di balik sebuah tulisan, posisi di ujung tanduk istilahnya, harus siap semuanya serta mental. Hal ini juga kurasakan saat membaca novel ini. Alurnya mengalir dan tak mudah ditebak pembaca, bikin penasaran dan nagih ingin membaca terus novel ini. Hanya saja karena aku belum membaca novel pertamanya, jadi sedikit kebingungan.

"Berhenti berharap, membuka lembaran baru. Biarlah waktu yang menjawab dan menentukan." (Armando, A., 2020, hal. 61).
"Investasi yang benar, tentu saja. Tidak harus saham. Bisa logam mulia, reksadana, deposito dan ragam investasi lainnya." (Armando, A., 2020, hal. 69)
"Jika kita merasa sakit saat berkorban, maka pengorbanan itu adalah pengorbanan penuh harap. Pengorbanan dengan pamrih. Orang yang berkorban dengan harapan, tidak layak disebut pejuang." (Armando, A., 2020, hal. 221)

Novel ini kurekomendasikan buat kalian yang suka genre misteri juga yang punya pengetahuan tentang jurnalistik atau ekonomi akan lebih baik. 

Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.