Pengikut

Jumat, 28 Februari 2020

Review Buku Antologi "Perjalananku" (Maulina Ismaya Dewi, dkk)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku antologi yang berjudul Perjalananku. Berikut foto bukunya: 

Buku antologi berjudul Perjalananku ini ditulis oleh Maulina Ismaya Dewi, dkk (ada 8 penulis lagi, yaitu Siti Nurlelah, Lili Siti N, Dede Indriani, Rossy Lee, Umi Kulsum, Rina Fajrin, Najma Rain Hawari, dan Noviyani). 9 penulis ini tergabung dalam Forum Lingkar Pena Cabang Kota Sukabumi, dan buku ini diterbitkan oleh Penerbit LovRinz Publishing pada tahun 2019. 

Buku antologi Perjalananku merupakan buku yang berisi 9 cerita pendek pengalaman para penulis dalam kehidupan mereka, sesuai dengan temanya, yaitu Perjalananku (perjalanan hidup). Ceritanya bermacam-macam, seperti cerita meraih impian, masalah seorang ibu dan kehidupan rumah tangganya, juga tentang perjalanan mencari jodoh.  

Buku ini secara cerita dan desain cukup bagus. Ceritanya juga menarik, bisa membuat pembaca jleb dan merasa bersyukur atas hidupnya. Ada ayat Al-Quran juga (terjemahannya). Kekurangan sih ada beberapa typo dalam buku ini, seperti kata "kepada" yang seharusnya disambung tapi di buku ini ditulis terpisah "ke pada", "tidak" menjadi "tida/k", dan jarak spasi yang terlalu dekat (ada juga yang tidak memakai spasi setelah tanda titik).

 "Baginya, mahasiswa adalah fase menuju kedewasaan di mana semua masalah harus dihadapi, seberapa pun sulitnya. Masalah itu akan terasa berat atau ringan tergantung cara kita menyikapinya. Msalah yang diselesaikan dengan bijak akan membuat kita lebih dewasa." Lee, R. (dalam Dewi, M. dkk, 2019, hal. 66).

Buku ini kurekomendasikan untuk teman-teman yang sedang merasa lelah dengan kehidupannya atau putus asa dengan ujian yang dihadapinya.

Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selasa, 25 Februari 2020

Review Buku QUARTER-LIFE CRISIS (Gerhana Nurhayati Putri)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku yang berjudul QUARTER-LIFE CRISIS. Berikut foto bukunya: 

Buku QUARTER-LIFE CRISIS ditulis oleh Gerhana Nurhayati Putri pada tahun 2019 dan diterbitkan oleh Penerbit PT Elex Media Komputindo dan imprintnya, YOI BOOKS. Buku ini bergenre non fiksi dan self improvement.

 Buku QUARTER-LIFE CRISIS ini terdiri dari 3 bagian yang setiap bagiannya terdapat 5 sampai 7 bab. Bagian I tentang APA ITU QUARTER -LIFE CRISIS? yang menjelaskan definisi Quarter-Life Crisis, Awal Mula Quarter-Life Crisis, ciri-ciri Quarter-Life Crisis, Fase Quarter-Life Crisis, Penyebab Quarter-Life Crisis, Dampak Quarter-Life Crisis, dan You Are Not Alone ( contoh beberapa orang yang mengalami Quarter Life Crisis juga). Bagian II tentang BIG PROBLEM yang menjelaskan tentang Masalah Oh, Masalah, Pandangan Hidup, Kemandirian Finansial, Work Life, dan Love Life. Bagian III tentang SELF-HELP yang menjelaskan tentang Pencarian Jati Diri, Eksplorasi Diri, Tahap Pertama: Kenali Diri, Tahap Kedua: Antisipasi, Tahap Ketiga: Trial and Error, dan Tip-Tip. 

 Buku ini menarik bagiku karena banyak ilustrasinya, penuh warna, diksinya bagus, desainnya bagus. Terdapat juga lembar untuk pembaca terlibat, seperti menuliskan tentang kelebihan dan kekurangan diri, mencari passion, membuat plan dan back up plan work life serta love life, dan ada evaluasinya juga. Anehnya sih mungkin ketika rujukannya ke halaman yang sedang dilakukan atau ke halaman selanjutnya, biasanya kan ke yang sudah lampau, contoh pada halaman 75 ada lembar untuk mengisi karakter diri, dan sebenarnya berkaitan dengan lembar tentang kelebihan dan kekurangan diri, tapi kalimatnya "lihat di halaman 74-75)" padahal lembar kelebihan dan kekurangan diri ada di halaman 62-63. Juga pada halaman 84 ada lembar love life error #1 tentang mantan dan disuruh melihat kriteria pasangan yang dibutuhkan di halaman 88, padahal halaman 88 itu kata mutiara dan kriteria pasangan itu ada di halaman 76.

Ada beberapa kalimat yang menarik, di antaranya:
- "Each new chapter of our lives requests an OLD PART of us TO FALL and a NEW PART of us TO RISE." -Jenna Galbut- (dalam Putri, G., 2019, hal. 24-25)
- "Everything in life happens according to OUR TIME, OUR CLOCK. Don't let anyone rush you with THEIR TIMELINES." -Jay Shetty- (dalam Putri, G., 2019, hal. 26-27)
- Anxiety's like A ROCKING CHAIR. It gives you something to do, BUT it doesn't get you VERY FAR." - Jodi Picoult - (dalam Putri, G., 2019, hal. 52-53)

Buku ini kurekomendasikan untuk teman-teman yang sedang berada di usia 20-29 tahun.

Sekian postingan kali ini, sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Rabu, 19 Februari 2020

Review buku Dear Oppa - Borassaem

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's Blog. Kali ini aku akan mereview buku Dear Oppa. Berikut foto bukunya:

Buku Dear Oppa merupakan buku bergenre non fiksi yang ditulis oleh Bora Ssaem dan ilustrasinya oleh Deirikaa pada tahun 2019 dan diterbitkan oleh Penerbit Inari, imprint dari Penerbit Haru. Buku ini berisi tentang langkah-langkah berkomunikasi dengan idola menggunakan bahasa Korea, khususnya melalui surat atau instagram. 

Terdapat 13 bab dalam buku Dear Oppa ini, yaitu:
- Pengenalan Huruf Korea
- Abjad Korea dan Tata Cara Penggunaan
- Salam dan Pengenalan Diri
- Ucapan Terima Kasih
- Pujian
- Dukungan
- Ucapan Selamat
- Ucapan Perhatian
- Ucapan Maaf
- Harapan dan Keinginan
- Kata Penutup
- Alamat Entertainment di Korea
- Contoh Komentar Native Korean di IG Idol

Karena temanya adalah menulis surat untuk idol, jadi materinya disesuaikan untuk menulis surat. Di akhir setiap babnya terdapat latihan menulis surat yang disesuaikan dengan materi dalam bab tersebut. 

Buku ini membuat belajar bahasa Korea terasa menyenangkan, karena penuh warna dan ilustrasinya lucu serta menarik, serta diksi (pemilihan kata) dalam buku ini sangat baik. Buku ini juga membuat pembaca seakan sedang menulis surat untuk idola tercinta, aku juga jadi teringat Siwon Oppa, idola Korea ku dari jaman SMA. Lalu ada bonus poster hangeul untuk menghafal dengan lebih mudah. Terdapat tabel kosakata bahasa Korea juga di dalamnya, sehingga selain belajar menulis surat, pembaca juga bisa menghafal kosakata. 

Buku ini kurekomendasikan bagi teman-teman yang suka dengan Korea (khususnya yang suka boyband/girlband) atau ingin belajar bahasa Korea.

Sekian postingan kali ini, sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Sabtu, 08 Februari 2020

Review Buku Kumpulan Cerpen Berjuta Rasanya - Tere Liye

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat datang di Augina Putri's blog. Kali ini aku akan mereview buku kumpulan cerpen penulis kesukaanku, Tere Liye, yang berjudul Berjuta Rasanya. Berikut foto bukunya:

Buku kumpulan cerpen Berjuta Rasanya ini ditulis oleh Tere Liye pada tahun 2012 dan diterbitkan oleh Mahaka Publishing (Imprint Republika Penerbit). Sebenarnya dulu aku punya yang cetakan tahun 2012, tapi hilang. Lalu aku beli lagi di Togamas Supratman, ini cetakan terbaru, bulan Juli tahun 2019. 

Buku ini merupakan buku kumpulan cerpen yang terdiri dari 15 cerpen. Setiap cerpennya memberikan pesan bagi pembaca tentang kehidupan. Semuanya tentang rasa cinta, namun cinta tidak hanya yang bahagia, ada juga cinta yang sedih. 

Banyak cerita yang menarik dan kalimat-kalimat yang menarik, beberapa di antaranya yaitu:
- "Hidup ini tetap indah meski tanpa kehidupan percintaan yang mengharu-biru." (Liye, T. 2019, hal. 4)
- "Seseorang yang mencintaimu karena fisik, maka suatu hari ia juga akan pergi karena alasan fisik tersebut. Seseorang yang mencintaimu karena materi, maka suatu hari ia juga akan pergi karena materi. Tetapi seseorang yang mencintaimu karena hati, maka ia tidak akan pernah pergi! Karena hati tidak pernah mengajarkan tentang ukuran relatif lebih baik atau lebih buruk." (Liye, T. 2019, hal. 26)
- "Percayalah, hal yang paling menyakitkan di dunia bukan saat kita lagi sedih banget tapi nggak ada satu pun teman untuk berbagi. Hal yang paling menyakitkan adalah saat kita lagi happy banget tapi justru nggak ada satu pun teman untuk membagi kebahagiaan tersebut." (Liye, T. 2019, hal. 156)
- "Tapi ada yang lebih celaka lagi, yaitu ketika kita justru senang banget pas lihat teman susah, dan sebaliknya terasa susah banget di hati pas lihat teman lagi senang. Hiks!" (Liye, T. 2019, hal. 156)
- " Kalian sama sekai tidak memerlukan mata untuk memandang cinta sejatimu. Tidak memerlukan kelopak mata untuk mengenalinya. Ia selalu datang, tak pernah tersesat." (Liye, T. 2019, hal. 190)

Buku ini cocok bagi remaja dan orang dewasa, karena banyak pelajaran tentang cinta dan kehidupan.

Sekian postingan kali ini. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.